MALANG – Rencana pembangunan pedestrian Alun-alun Tugu Kota Malang di 2022 secara resmi ditunda. Penundaan itu ditengarai sebagai imbas dari kenaikan harga BBM. Terlebih, potensi inflasi tengah mengancam usai kenaikan harga BBM itu.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Malang juga telah mencoret penganggaran pembangunan pedestrian Alun-alun Tugu Kota Malang itu dalam hasil pembahasan Perubahan APBD Kota Malang 2022.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan penundaan pembangunan pedestrian Alun-alun Tugu Kota Malang itu mengacu pada Inmendagri dan SE Kemenkeu yang mengamanatkan Pemda fokus mengendalikan inflasi usai kenaikan harga BBM.
“Pembangunan Alun-alun itu dari segi waktu pengerjaan kita memang ragu di awal. Akhirnya Wali Kota dengan legowo (rencana pembangunan) ditunda untuk 2023. Lalu (anggaran) dialihkan untuk penanganan pengendalian inflasi,” kata Made.
Menurutnya, penganggaran pembangunan pedestrian Alun-alun Tugu Kota Malang itu akan lebih ideal jika dilaksanakan pada penganggaran APBD Kota Malang 2023 mendatang.
“Sekalian saja nanti menggunakan APBD 2023 murni, waktunya juga akan lebih panjang,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya memang sepakat dengan penundaan itu. Terlebih, diakuinya kondisi saat ini juga membuatnya ragu untuk merealisasikan pembangunan pedestrian Alun-alun Tugu Kota Malang itu pada tahun 2022.
“Kami pun masih ada keraguan. Seandainya itu dilaksanakan November nanti (2022), jadi akan tergesa-gesa,” ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang berencana melakukan penataan Alun Alun Tugu Kota Malang. Mulai pembongkaran tembok pagar Alun-alun, pembangunan pedestrian hingga penambahan taman bunga.
Untuk merealisasikan pembangunan Alun-alun Tugu Kota Malang itu Pemkot Malang harus menggelontorkan anggaran sebesar Rp4,1 miliar melalui APBD Kota Malang.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A