MALANG, Tugumalang.id – Isu perubahan iklim tengah hangat menjadi pembicaraan masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Permasalahan perubahan iklim tidak banyak disadari oleh masyarakat terutama masalah emisi karbon.
Melihat permasalahan tentang perubahan iklim tersebut. Pengusaha asal Malang sekaligus CEO Pro Lansekap Indonesia, Arie Aripin menggelar talkshow bertajuk “Meet and Talk Indonesian Village Toward Net Zero Emission” diselenggarakan di Social Garden Cafe, Jumat (17/5/2024) malam kemarin.
Tidak hanya berbicara tentang perubahan iklim dan tantangan tata kelola lingkungan hidup untuk menekan emisi karbon khususnya di Kota Malang. Tetapi berbicara tentang peluang tentang pengelolaan lingkungan di masa depan melalui pakar.
Baca Juga: Pascapandemi Iklim Usaha di Kota Batu Makin Menggairahkan

Beberapa pakar yang menjadi narasumber talkshow antara lain Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK, Dr. Istiana Maftuchah, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Ir. Maftuch, serta akademisi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sekaligus Pakar kebijakan Ekonomi Publik, Yunan Syaifullah, S.E, M.Sc.
Acara talkshow tersebut dimoderatori oleh Juniardi, S.H dan juga dihadiri oleh beberapa tokoh publik dan praktisi seperti Direktur Jawa Pos Radar Kediri, Kurniawan Muhammad, Socio Preneur dan IT Solution, Erick Karya, S.Kom, Calon Wali Kota Malang, Heri Cahyono, Mantan Sekda Kota Malang, Drs. Wasto, S.H, M.H, beberapa praktisi lingkungan, dan juga mahasiswa
Dari kacamata Arie yang juga pemerhati lingkungan, Indonesia merupakan negara yang seksi terkait masalah lingkungan. Potensi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon yang dapat mengakibatkan pemanasan global.
Baca Juga: Deklarasi Forum Politisi Muda Indonesia: Dorong Pemuda Jadi Agen Perubahan

Salah satunya menurut Arie adalah kejelian dalam melihat tantangan dan juga peluang melalui pengelolaan sumber daya alam yang berbasis pada wawasan lingkungan.
“Dunia melihat Indonesia adalah negara seksi. Memiliki hutan tropis dan mempunyai mangrove yang besar di dunia, juga memiliki maritim yang luas dan besar,” tuturnya.
“Bagaimana saat ini Indonesia masyarakatnya sadar diri terhadap lingkungan, bahwa pentingnya seperti menanam pohon atau tanaman, selain bisa merelaksasi dan menyumbang oksigen juga bisa menjadi ketahanan pangan,” imbuh Arie.
Lebih lanjut, kepada audiens yang hadir dalam acara tersebut. Sebagai pengusaha yang peduli dengan kondisi lingkungan sosial, Arie berbicara tentang Perjanjian Paris yang berfokus pada perubahan iklim dunia.
Untuk menyelesaikan masalah emisi karbon bagi Arie tidak dapat diselesaikan oleh satu dua pihak saja melainkan perlu kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan juga masyarakat yang melek akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Di sisi lain, tantangan menurunkan emisi karbon dapat membuka peluang usaha melalui bisnis yang berfokus pada pengelolaan lingkungan seperti bisnis tanaman yang dapat menyerap karbondioksida maupun melalui pengelolaan sampah secara terpadu.
“Misalnya masyarakat bisa menanam seperti cabai yang sekarang ini bisa menjadi pemicu inflasi. Termasuk yang paling penting adalah isu tentang udara. Kalau terlalu banyak emisi, racun beterbangan, dan kualitas udara buruk,” bebernya.
Arie pun mengajak audiens yang hadir di talkshow tersebut untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitar. Salah satunya dengan cara yang bisa dibilang cukup sederhana yakni menanam pohon di sekitar lingkungan rumah.
Melalui cara sederhana tersebut, masyarakat dapat berpartisipasi aktif mengurangi emisi karbon di lingkungan sekitar.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A