Kota Batu, Tugumalang.id – Paguyuban pedagang menyebutkan terdapat indikasi kecurangan dalam alokasi pembagian bedak di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jawa Timur. Hal ini disampaikan Paguyuban Pedagang Sembilan Zona (Pedang IX).
Kecurigaan indikasi tersebut disampaikan saat agenda hearing bersama Komisi B DPRD Kota Batu dan juga Diskumdag Kamis lalu (2/5/2024).
Sekretaris Pedang IX Pasar Induk Among Tani, Arif Setiawan menerangkan jika indikasi kecurangan itu dilakukan pihak UPT Pasar Induk Among Tani yang berkongkalikong dengan sejumlah kelompok pedagang.
Bentuk kongkalikong tersebut dimana pedagang tidak menempati bedak sesuai hasil undian. Para pedagang yang diduga memiliki privilege ini justru meminta pindah di lokasi bedak yang strategis.
”Jadi nomor yang sudah diundi itu diundi lagi. Para pedagang ini minta pindah ke tempat bedak yang lebih strategis,” terang Arif, Jumat (4/5/2024).
Baca Juga: Persiapan Pindah, Pedagang Pasar Pagi Kota Batu Dikenakan Biaya Lincak Rp1,2 Juta
Ia menyayangkan kongkalikong itu terjadi. Hal itu tidak dapat dibenarkan kecuali sistem itu dilakukan antar pedagang. Ia mencontohkan sistem itu terjadi antar 2 toko di satu zona. ”Bisa jadi hal semacam itu juga terjadi di zona lainnya,” ucap dia.
Hal senada dikatakan Ketua Pedang IX Pasar Induk Among Tani, Muhammad Ali Subaidi bahwa indikasi kecurangan pembagian bedak itu terjadi karena ada kongkalikong antara oknum pedagang yang memiliki privilige dengan pihak UPT Pasar Induk Among Tani
“Iya, koordinator pedagang ini dibina oleh UPT. Ini tidak fair. Percuma kami tanda tangan pakta integritas bermaterai, tapi ada kecurangan yang mencederai pakta integritas itu sendiri,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemkot Batu Mulai Data Pedagang Pasar Induk Among Tani untuk Penerbitan NIB
Terpisah, Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Agus Suyadi membantah terkait pernyataan dugaan kecurangan tersebut. Menurutnya, pembagian bedak dilakukan secara adil dan transparan melibatkan unsur kepolisian dan TNI serta pedagang.
“Ketika ada nomor undian yang tersisa karena tidak diambil pedagang, maka nomor itu kami titipkan ke Polres. Gimana mau mempermainkan pembagian bedak. Masalahnya ini kan karena yang menerima bedak strategis merupakan pedagang yang berseberangan dengan kelompok mereka,” papar dia.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko