Tugumalang.id – Pedagang Pasar Besar Kota Batu mulai menempati bangunan kios relokasi di kawasan Stadion Brantas per hari ini, Rabu (29/12/2021).
Namun. Sebagian dari mereka menilai tempat kios yang mereka tempati selama sekitar 1,5 tahun ke depan itu kurang layak.
Pantauan Tugu Malang ID, sejumlah pedagang memutuskan untuk merenovasi kios jatah mereka dengan biaya sendiri. Tampak mereka menata ulang bangunan, mengecor lantai, dan menambahkan sejumlah piranti sesuai kebutuhan dagangan mereka.
Seperti diakui Nur Aini (45) yang berniaga warung makanan. Di kios berukuran 2×2 meter itu, dia hanya bisa garuk-garuk kepala. Dia berpikir keras cara untuk menampung pelanggan yang akan makan di tempat nanti seperti apa.
Dulu, dia bisa menampung pelanggan maksimal hingga 12 orang di warung lama. Kini, dengan ukuran kios segitu, dia pesimistis pelanggan tidak bisa makan dengan nyaman dalam warungnya.
”Saya gak nyangka relokasinya seperti ini. Lah gimana misal ini saya isi meja makan, tempat masak, dan lain-lain pasti ya penuh,” tuturnya.
Hal senada dilakukan Aminuddin (48) yang merupakan pedagang emas. Dia terpaksa mengecor dinding kiosnya. Bangunan sebelumnya hanya berupa dinding kawat. Kata dia, semua demi keamanan barang daganganya.
”Kalau gak gitu ya gampang dijebol ini. Keamanan yang paling penting. Saya bawa pulang juga gak mungkin karena rawan,” jelas dia.
Karena proses renovasi ini, Amin memperkirakan baru bisa berjualan dalam waktu 2-3 hari ke depan setelah bangunan relokasi jadi. ”Kalau relokasi, saya sudah biasa saja. Namanya relokasi ya tempat pasti seperti ini,” kata dia.
Hal senada dikatakan Indah (45), salah satu penjual ayam potong mengatakan bahwa tempat relokasi yang dibangun senilai Rp 4,7 miliar ini masih jauh dari layak. Sebab itu, diapun terpaksa membenahi lagi kios jatah miliknya.
”Ya bagaimana lagi, mau gak mau ya harus dibenahi. Semua ya demi kenyamanan pembeli. Ini saya keluarin dana sendiri sampai Rp 6 juta. Ya semoga nanti ramai ya,” harapnya.
Terpisah, Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Kota Batu, Faiz Rohmi juga menuturkan bahwa masih banyak potensi lain yang dikhawatirkan terjadi selama proses relokasi ini. Hal paling berbahaya adalah jika terjadi tegangan arus pendek. ”Apalagi bahan baku kios ini juga mudah terbakar kan,” sebutnya.
Faiz menambahkan, persoalan limbah dari pedagang basah seperti penjual ikan dan ayam juga dikhawatirkan jadi masalah baru. Diprediksi bau tidak sedap akan muncul dan ditakutkan membuat tidak nyaman pengunjung.
”Saya harap dampak-dampak seperti ini juga harus dipikirkan oleh pemerintah sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti