Tugumalang.id – Tahapan pembongkaran bangunan Pasar Besar Batu hingga Senin (7/2/2022) menyisakan dua zona saja. Selebihnya, bangunan pasar di lahan seluas 4,6 hektar ini sudah rata dengan tanah.
Kini, tahap revitalisasi akan berlanjut ke tahapan ground breaking atau penataan lahan menyesuaikan kontur tanah.
Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso bahwa pelaksanaan ground breaking akan dilaksanakan pada Kamis depan (10/2/2022). Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengah tim teknis pembangunan pasar induk ini.
”Di dalam tim ini ada banyak pihak mulai konsultan, manajemen konstruksi, PTK, dan juga dari pihak kementerian,” kata Punjul, pada Senin (7/2/2022).
Sejauh ini, pihak pemenang tender revitalisasi yakni PT Sasmito masih belum bergerak. Informasi terakhir, mereka baru akan bergerak jika pembongkaran benar-benar selesai.
”Dari rakor terakhir, PT Sasmito infonya juga tidak bisa bergerak sebelum dilakukan serah terima lokasi kepada pihaknya,” kata dia.
Sementara itu, bangunan mega proyek revitalisasi pasar besar Kota Batu dan memakan anggaran sekitar Rp 150 miliar akan segera memasuki tahap Ground Breaking. Hal ini dibuktikan perataan pasar yang hanya menyisakan zona 7 dan 9 saja.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Batu, M Chori menuturkan bahwa tahap pembongkaran masih menyisakan di zona 7 dan 9 saja. Untuk zona 1-3 dan 4-6 sudah rata dengan tanah.
Chori menuturkan bahwa terlambatnya pembongkaran ini akibat tidak adanya sinergitas antara pihak pemenang bongkaran dan kontraktor PT Sasmito. Sebenarnya, pembongkaran bisa lebih dipercepat jika PT Sasmito mau membantu penyediaan alat berat.
”Iya itu, karena jika kontraktor bisa membantu sedia alat berat mungkin aktivitas pembongkaran ini bisa jadi lebih cepat,” katanya.
Hal senada dikatakan Zubaidi selaku pihak pemenang lelang bongkaran. Paling lambat, dalam kondisi cuaca dan kurangnya alat berat ini, aktivitas pembongkaran bisa selesai hari ini.
”Paling gak selesai besok Selasa (8/2/2022). Ini bisa lebih cepat lagi kalau dibantu satu unit alat berat,” kata dia.
Proses pembongkaran sendiri sudah dilakukan sejak 26 Desember 2021 lalu. Sebelumnya, proses pembongkaran ini memang molor tidak sesuai jadwal. Seharusnya, target selesai yakni pada 18 Januari 2022. Kata dia, itu karena faktor cuaca dan memang ada keterlambatan dari proses relokasi.
Dengan selesainya pembongkaran, artinya tahapan revitalisasi akan segera masuk ke pembangunan. Di mana dalam hal ini dikerjakan oleh PT Sasmito selaku pemenang tender.
Deputi Project Manager PT Sasmito, Joko Suwarno mengaku pihaknya telah melakukan Surat Perintah Kerja (SPK) pada 29 Desember 2021 lalu. Proses pengerjaan akan dilakukan hingga tahun 2023 mendatang.
Untuk tahap awal, pekerjaan akan melakukan pembentukan lahan secara terasiring. Bangunan di sana nanti rencananya akan memiliki sembilan unit.
Dalam prosesnya nanti pihaknya akan mengerahkan hingga 250 pekerja. Sejauh ini, pihaknya juga sudah melakukan persiapan pembangunan fisik. ”Kita tunggu pembongkaran sampai selesai,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti