Kota Batu, Tugumalang.id – Paguyuban pedagang pasar buah Pasar Induk Among Tani Kota Batu menyebutkan jika jatah kios mereka akan dikurangi. Dari semula berjumlah 60 kios pedagang, akan diurangi menjadi hanya 40 kios.
Ketua Paguyuban Pasar Buah Kota Batu, M. Ilyas membenarkan jika pihak Diskoperindag Kota Batu meminta kembali jatah 20 kios karena dinilai jumlah pedagang yang aktif tidak sampai berjumlah 60 orang.
”Awalnya, memang pedagang buah yang pindah ke tempat relokasi ada 60 orang. Ya 60 orang inilah yang nanti juga mendapat kios baru di pasar baru. Tapi belum pindah, Diskoperindah meminta 20 dari 60 kios itu kembali,” beber Ilyas dihubungi awak media, Rabu (29/3/2023).
Permintaan itu kata Ilyas tidak hanya terjadi sekali, Tapi dua kali secara bertahap. Awalnya diminta 10 kios, lalu kedua juga meminta kembali 10 kios. Apalagi, permintaan itu juga tidak dikoordinasikan kepada pihak Paguyuban Pasar Buah.
”Permintaan kios itu hanya disampaikan ke sejumlah pedagang saja. Padahal kita ada paguyuban, punya tim relokasi sendiri sebagai wadah berkomunikasi. 20 kios itu infonya dipakai untuk ruang frozen, juga ada yang mau dikasih ke pracangan,” tambah Ilyas.
Lagipula, jika permintaan itu didasarkan dari alasan bahwa pedagang itu tidak aktif, seharusnya perlu ada komunikasi terlebih dahulu dengan paguyuban. Berdasarkan catatan paguyuban, keenam puluh pedagang itu tercatat aktif dan bahkan memiliki SK.
”Alasan tidak aktif itu seperti apa? Kita ini jualan buah beda dengan yang lain. Jika hari itu kita ke pasar bawa buah, lalu habis hari itu juga, ya artinya besok kami tidak selalu ke pasar lagi. Kan kami juga harus cari stok dagangan lagi,” ujarnya.
Hingga sejauh ini, pihaknya masih belum tahu jelas terkait kebenaran itu. Ilyas menyesalkan dengan apa yang dilakukan oleh Diskoperindag. Apalagi dalam hal ini pedagang memiliki riwayat tertib retribusi. Artinya, mereka juga punya hak menempati kiosnya.
”Kalau kata Ibu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dulu kan juga sudah bilang kalau semua pedagang yang punya SK dipastikan mendapat kios di Pasar baru. Nah tapi kok gini, tentu ini menjadi pertanyaan bagi kami, apalagi cuma di pedagang buah,” sesalnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko