BATU, Tugumalang – Geliat ekspor para pelaku UMKM di Kota Batu, Jawa Timur mulai menunjukkan tren positif. Hal ini mulai terlihat sejak adanya pandemi COVID-19 yang di sisi lain justru membawa berkah. Peningkatannya juga cukup signifikan.
Informasi dihimpun, kegiatan ekspor dari pelaku usaha di kota apel itu mengalami peningkatan dua kali lipat selama kurun dua tahun terakhir. Mulanya, nilai ekspor selama 2021 hanya berkisar di angka Rp 6 miliar. Namun pada 2022, nilainya melesat kado Rp 17,5 miliar.
Menariknya, pelaku eksportir kali ini didominasi para pelaku UMKM. Artinya, dunia eksport sudah tidak lagi dimainkan satu golongan saja. Tapi sudah mulai
bermunculan para pemain baru.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu Nurbianto bahwa komoditi penyumbang angka ekspor tertinggi pada 2022 ini mengalami pergeseran
”Jadi yang sebelumnya dipegang oleh tanaman hias, kini komoditi eksport tertingginya dipegang olahan keripik dan makanan ringan. Baru kedua ditempati tanaman hias,” terang Nurbianto, Selasa (10/1/2023).
Ia menerangkan selain olahan keripik, juga masih ada komoditi lain yang mengalami peningkatan. Namun memang rata-rata peningkatan drastis terjadi pada olahan keripik. Peningkatan ini tak lepas dari kebijakan pelonggaran pembatasan ekspor.
”Berbeda dengan tahun 2021 lalu yang banyak pembatasan sehingga membuat ekspor menurun,” jelasnya.
Sementara pada 2023 ini, Nurbianto menargetkan daya ekspornya juga meningkat. Pihaknya memprediksi nilai ekspor si Kota Batu bisa mencapai Rp 20 miliar.
“Di tahun ini semoga juga semakin banyak regulasi baru yang mempermudah ekspor. Karena kami juga berusaha membantu pelaku UMKM agar semakin banyak lagi komoditi dari Kota Batu yang diekspor ke luar negeri,” pungkasnya.
Terakhir, lebih dari 1 ton produk keripik milik UMKM Kota Batu telah diekspor ke Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei Darussalam. Wali Kota Batu saat itu, Dewanti Rumpoko bahkan juga ikut memberangkatkan 20 ribu kemasan kripik tempe produksi PT. Arjuna Citra Indonesia.
Ini menjadi catatan tersendiri bagi pelaku UMKM di Kota Batu pasca kelesuan ekonomi saat diterjang COVID-19. Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, keberhasilan para pelaku UMKM ini menunjukkan bahwa kualitas produk Kota Batu sudah diakui dunia internasional.
“Ini menjadi hal positif bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” kata Eko.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko