Kota Batu, Tugumalang.id – Memasuki musim kemarau, Kota Batu, Jawa Timur yang berada di dataran tinggi memiliki sejumlah ancaman bencana. Mulai angin puting beliung hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sementara, prediksi musim kemarau sendiri akan terjadi hingga Agustus 2023 mendatang. Sebab itu, BPBD Kota Batu sudah mengambil ancang-ancang guna menanggulangi bencana alam tersebut.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menuturkan jika bencana yang berpotensi tinggi terjadi di Kota Batu saat musim kemarau adalah angin puting beliung dan karhutla.
Sejumlah titik yang rawan terjadi karhutla seperti di kawasan Gunung Arjuna dan Panderman, yang paling dekat dengan wilayah Kota Batu. ”Soal ini, kami sudah berkoordinasi dengan Perhutani. Jadi ketika ada titik api, sudah tinggal action saja,” ujar Agung dihubungi, Rabu (7/6/2023).
Tingginya potensi karhutla ini menurut Agung terjadi karena dua faktor. Mulai faktor alam dan manusia. Namun yang paling banyak terjadi akibat aktivitas manusia seperti membuang puntung rokok yang masih menyala hingga pembuatan api unggun yang tidak dimatikan sempurna.
Pihaknya juga menengarai jika penyebab karhutla juga terjadi akibat aktivitas perburuan dengan metode pembakaran lahan. Begitu juga, sejumlah petani juga melakukan metode serupa dengan alasan membuat tanah lebih subur.
Sementara itu, potensi bencana akibat angin puting beliung juga kerap terjadi di wilayah Desa Sumberbrantas. Sebagai antisipasi, pihaknya telah menggencarkan penanaman pohon cemara untuk memecah laju angin.
Selain itu, pihaknya juga telah memasang alat Early Warning Sistem (EWS) untuk deteksi dini munculnya angin puting beliung hingga melakukan pelatihan terhadap masyarakat terkait kesigapan bencana.
“Maka dari itu, kami juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam. Selain juga meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana,” pesannya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko