Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Misteri Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan, RSSA Malang Sebut Ada Rahasia Jabatan Dokter

Redaksi by Redaksi
Selasa, 1 Nov 2022
in Peristiwa
Reading Time: 2 mins read
A A
Lembaran foto foto jenazah korban Tragedi Kanjuruhan. Foto/M Sholeh

Lembaran foto foto jenazah korban Tragedi Kanjuruhan. Foto/M Sholeh

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Tugumalang.id – Penyebab pasti kematian korban Tragedi Kanjuruhan masih menjadi misteri. Keluarga korban juga mengeluhkan tidak mendapatkan informasi pasti terkait penyebab kematian korban Tragedi Kanjuruhan yang ditangani RSSA Malang.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani mengatakan bahwa harusnya keluarga korban diberitahu penyebab kematian itu.

“Ada harusnya, setiap pasien yang meninggal di sini, kami memberikan surat kematian dan sebab kematian (kepada keluarga jenazah),” ucapnya, Selasa (1/11/2022).

Spesialis Anestesi RSSA Malang, dr Wiwi Jaya menambahkan bahwa setiap pasien yang meninggal karena sebab apapun harus diberikan surat kematian. Surat itu akan digunakan mengurus jenazah dari tempat perawatan ke kamar jenazah.

Pihak kamar jenazah akan menggunakan surat itu untuk memandikan dan proses pemulangan ke rumah duka. Dalam surat kematian itu tertera kapan jenazah meninggal, identitas hingga lokasi perawatan terakhir.

“Kalau penyebab kematian, bukan di surat itu. Tetapi ada pada Status Pasien yang itu adalah rahasia medis yang hanya boleh diketahui keluarga pasien,” jelasnya.

“Status itu adalah arsip rumah sakit yang disimpan di rumah sakit. Ada, tapi tidak semua orang bisa lihat. Karena itu berkaitan dengan rahasia jabatan,” imbuhnya.

Dia mengatakan bahwa pihak yang boleh mengetahui data Status Pasien terkait penyebab pasti kematian tersebut hanya lah keluarga korban dan dokter yang merawat.

“Karena memang berkaitan dengan rahasia jabatan, kode etik dan aspek medikolegal. Karena hal-hal itu sensitif,” ucapnya.

Korban Menghitam Kebiruan

Sebelumnya, Pendamping Hukum Tim Gabungan Aremania, Anjar Nawan Yusky menyebutkan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tidak diberitahu soal penyebab kematian itu.

Padahal menurutnya, kondisi korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan mayoritas menghitam kebiruan mulai dada hingga kepala dan mengeluarkan busa hingga darah dari hidung. Sebagian korban meninggal tidak terdapat luka sama sekali dan sebagian patah tulang rusuk, kaki, tangan hingga luka lecet.

“Tapi kondisi umum korban meninggal yang ciri cirinya sama itu membiru dan menghitam mulai dada ke atas dan keluar busa dan darah. Rata rata ceritanya seperti itu dari keluarga yang memandikan jenazah,” kata Anjar, Minggu (30/10/2022).

Anjar mengatakan bahwa keterangan medis yang diterima pihak keluarga korban terkait penyebab kondisi kebiruan pada wajah korban meninggal sama sekali belum terjawab. Bahkan kondisi kebiruan itu masih menjadi misteri dan pertanyaan di benak keluarga korban hingga saat ini.

“Kalau misalkan dibilang infeksi paru-paru, infeksi itu karena apa. Keluarga korban sebenarnya sangat ingin tau penyebab kematian sebenarnya,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, Anjar mengatakan bahwa informasi medis terkesan sangat terbatas. Hanya resum medis terkait patah tulang saja yang diinformasikan secara gamblang. Meski begitu, hampir semua pihak keluarga korban tidak diberikan salinan resum medis itu terkait tindakan apa saja dan diagnosa penyakit yang diderita korban.

“Kalau kita lihat di UU Kesehatan hingga UU tentang Kedokteran, setiap tindakan medis, pasien itu kan berhak tahu resum medis dengan atau tanpa diminta,” ungkapnya.

Dia juga mengaku heran dengan RSSA Malang yang merupakan rumah sakit rujukan ternama di Jawa Timur itu terkesan menutup-nutupi penyebab kematian korban Tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya, dokter yang sudah disumpah jabatan harusnya memiliki tanggungjawab secara hukum maupun moral untuk menyampaikan atas apa yang terjadi sebenarnya pada pasien yang di tangani.

“Tapi kenapa harus terkesan ditutup-tutupi. Kenapa kok kesannya berhati-hati, tidak mempersulit, tapi mereka cukup berhati-hati,” tandasnya.

Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A

Tags: korbanRSSA Malangtragedi kanjuruhan
Previous Post

Wali Kota Malang Ajak Pelajar Bebas Narkoba, Menuju Indonesia Emas 2045

Next Post

Tak Akan Nribun, Sejumlah Aremania Mulai Ikutan Gantung Syal dan Buang Jersey Klub

Next Post
Syal syal suporter yang digantung di jembatan penyeberangan Jalan A Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Tak Akan Nribun, Sejumlah Aremania Mulai Ikutan Gantung Syal dan Buang Jersey Klub

BERITA POPULER

  • Kiai asal Sanan Kota Malang

    Mengenal KH Achmad Dachlan, Kiai Asal Sanan Kota Malang yang Hari Wafatnya Diperingati Tiga Hari Berturut-Turut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Percepat Perbaikan Jalan Rusak, Bupati Malang Upayakan Dana dari ADD dan PAK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Penampakan Wajah Baru Pasar Induk Among Tani Kota Batu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Coldplay, Bagaimana Perjalanan Chris Martin Cs Menuju Kesuksesan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berlari Bisa Berbahaya Bagi Diri, Begini 8 Tips Berlari yang Benar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group