Tugumalang.id – Rasa lapar biasanya muncul ketika kita sudah beberapa waktu tidak mengkonsumsi sesuatu, tetapi ada kasus dimana seseorang merasa lapar sesaat setelah makan.
Fenomena ini bukan sekadar perasaan, menurut Ade Rai, binaragawan dan praktisi kesehatan di laman Youtubnya @ Dunia Ade Rai, hal ini ada alasan ilmiah di baliknya.
Dalam video YouTube-nya, Ade Rai menjelaskan bahwa rasa lapar yang muncul setelah makan sering kali disebabkan oleh lonjakan insulin akibat konsumsi karbohidrat. Lantas bagaimana dampaknya terhadap tubuh kita?
Baca Juga: 5 Kuliner Legendaris Klojen Malang yang Harus Anda Coba
Ade Rai menyebutkan bahwa makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti nasi putih atau roti, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Tubuh merespons dengan melepaskan insulin untuk menurunkan kadar gula tersebut. Namun, lonjakan insulin yang tinggi dapat menyebabkan penurunan gula darah secara drastis. Penurunan insulin secara drastis inilah yang kemudian memicu rasa lapar kembali.
Makanan dengan glikemik tinggi, seperti nasi putih, roti, dan makanan manis, cepat dicerna dan diserap oleh tubuh, menyebabkan lonjakan gula darah.
Lonjakan ini memicu pelepasan insulin dalam jumlah besar, yang kemudian menurunkan gula darah dengan cepat, menyebabkan rasa lapar dalam waktu singkat.
Rasa lapar yang muncul setelah makan tidak hanya mengganggu, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya ketidakseimbangan metabolisme dalam tubuh.
Baca Juga: 4 Kuliner Es Krim Kuno di Kota Malang, Nostalgia di Setiap Gigitan
Fluktuasi kadar gula darah yang terlalu cepat naik dan turun secara tajam berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Obesitas
Makan terus-menerus akibat lapar palsu akan meningkatkan asupan kalori yang tidak perlu, yang pada akhirnya disimpan sebagai lemak.
2. Kelelahan dan mengantuk
Penurunan gula darah menyebabkan tubuh kekurangan energi, membuat seseorang merasa lesu dan sulit berkonsentrasi.
3. Resistensi insulin
Jika dibiarkan, pola ini bisa menyebabkan sel-sel tubuh menjadi tidak peka terhadap insulin, yang menjadi awal mula penyakit diabetes tipe 2.
4. Masalah jantung dan metabolisme
Kelebihan insulin kronis berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik.
Solusi Mengatasi Rasa Lapar Setelah Makan
Untuk menghindari rasa lapar setelah makan, Ade Rai menyarankan beberapa langkah:
1. Pilih makanan glikemik rendah untuk dikonsumsi pertama
Konsumsilah makanan yang dicerna lebih lambat seperti sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, serta buah-buahan segar sebelum mengkonsumsi nasi. Makanan ini membantu untuk memperlambat laju lonjakan gula darah jika dikonsumsi sebelum mengkonsumsi karbohidrat.
2. Kombinasikan makanan dengan benar
Hindari mengonsumsi karbohidrat sendirian. Tambahkan sumber protein dan lemak sehat (Ikan tuna, minyak zaitun, yogurt) untuk memperlambat penyerapan gula dalam darah.
3. Makan dengan porsi yang cukup
Makan berlebihan, walau dengan makanan sehat, tetap bisa menimbulkan lonjakan gula darah. Makanlah secukupnya, sesuai dengan kebutuhan tubuh.
4. Perhatikan waktu makan
Usahakan makan secara teratur, misalnya tiga kali sehari dengan satu atau dua camilan sehat di antaranya. Jangan membiarkan tubuh terlalu lapar atau melewatkan waktu makan, karena hal ini bisa membuat tubuh mudah mengalami lonjakan gula setelah makan.
Rasa lapar setelah makan bukanlah hal yang sepele. Memahami penyebabnya dapat membantu Anda membuat pilihan makanan yang lebih baik dan menjaga keseimbangan gula darah.
Dengan memperhatikan jenis dan kombinasi makanan, serta pola makan yang teratur, Anda dapat menghindari rasa lapar yang tidak diinginkan setelah makan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Hailatun Nada Salsabila/Magang
Editor: Herlianto. A