Oleh: Achmad Nilam*
Nisfu Syaban, yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban dalam kalender Hijriyah (malam ini), merupakan malam yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam.
Malam ini sering dianggap sebagai malam yang penuh berkah, di mana Allah SWT memberikan ampunan, rahmat, dan kesempatan bagi hamba-Nya untuk memperbaiki diri. Banyak ulama dan hadis yang menjelaskan keutamaan Nisfu Syaban, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai beberapa amalan yang dilakukan pada malam tersebut.
Salah satu keutamaan Nisfu Syaban adalah pada malam ini, Allah SWT menurunkan rahmat-Nya dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali dosa syirik dan permusuhan. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dan Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ عَن النَّبِيِّ قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Dari Mu’adz bin Jabal bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Sungguh Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Syaban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang gemar menebar kebencian)”
Hadis ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin bertaubat dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca Juga: Inilah Keistimewaan Malam Nisfu Syaban
Selain itu, Nisfu Syaban juga dianggap sebagai malam di mana catatan amal manusia diangkat kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pada malam tersebut, catatan amal manusia selama setahun akan dipindahkan dan dipertimbangkan.
Oleh karena itu, banyak umat Islam yang memanfaatkan malam ini untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa. Mereka berharap agar catatan amal mereka diisi dengan kebaikan dan dosa-dosa mereka diampuni.
Amalan lain yang sering dilakukan pada malam Nisfu Syaban adalah memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebab pada malam ini, pintu taubat dibuka lebar-lebar. Berdasarkan hadist riwayat Baihaqi dari Aisyah
ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻨﺼﻒ ﻣﻦ ﺷﻌﺒﺎﻥ ﻳﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ اﻟﺬﻧﻮﺏ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻋﺪﺩ ﺷﻌﺮ ﻏﻨﻢ ﻛﻠﺐ
“Di malam Nishfu Syaban Allah memberi ampunan dosa lebih banyak dari pada hitungan bulu kambing Kabilah Kalb”
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena perintah shalawat dalam surat Al Ahzab Ayat 56 turun pada bulan Sya’ban, lebih-lebih di malam yang penuh kemuliaan ini.
Amalan yang sudah biasa dilakukan pada malam Nisfu Syaban oleh ulama-ulama terdahulu dan sudah menjadi tradisi pesantren setelah shalat Maghrib. Pertama baca surat Yasin dengan niat panjang umur dalam ketaatan lalu baca doa Nisfu Syaban. Kedua kalinya baca Yasin dengan niat gampang rezeki yang halal lalu baca doa Nisfu Syaban. Dan ketiga kalinya baca Yasin dengan niat mati husnul khatimah lalu baca doa Nisfu Sya’ban.
Nisfu Syaban juga menjadi momen yang tepat untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia. Sebagai hamba yang lemah, manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Malam ini adalah kesempatan terbaik untuk meraih keberkahan dan persiapan menyambut bulan Ramadhan.
Secara keseluruhan, Nisfu Syaban adalah malam yang penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan malam ini dengan memperbanyak ibadah, berdoa, dan bertaubat. Dengan demikian, Nisfu Syaban dapat menjadi malam yang membawa kebaikan dan keberkahan bagi setiap hamba yang mengharapkan ridha Allah SWT.
Berikut doa malam Nisfu Sya’ban yang dikutip dari NU Online
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
*Penulis adalah pengajar di SMK Al Khazini, Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang.
redaktur: jatmiko