MALANG, Tugumalang.id – Anda pasti tahu nama jalan-jalan di Malang. Salah satunya adalah Jalan Mayor Damar, sebuah jalan di Kecamatan Turen. namun, beberapa orang mungkin tidak tahu siapa itu Mayor Damar.
Jalan ini berada di dusun Bokor Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Pada persimpangan Y, ada patung monumen dengan replika kepala manusia. Kepala itu dianggap oleh warga sebagai representasi sosok Mayor Damar.
Jika Anda memperhatikan monumen lebih dekat, Anda dapat mengetahui bahwa sang Mayor tidak terlalu berpengaruh. Ia memiliki garis rahang yang tegas meskipun perawakannya kurus. Hal ini menunjukkan sikap kepemimpinannya yang tegas dan menunjukkan sikap pahlawan yang membela negara dan semua orang dalam melawan penjajah.
Baca Juga: Abdul Manan Wijaya, Pahlawan Nasional Asli Malang yang Ahli Strategi Perang
Sayangnya, tidak banyak literatur yang membahas Pahlawan Malang yang berasal dari masyarakat lokal. Menurut Nursidi, warga Dusun Bokor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, yang dituakan, dia bercerita tentang pahlawan asli kecamatan Turen ini. Hal ini dilansir dari beberapa sumber.
kata pria tersebut Mayor Damar itu dulu disebut pemberontak oleh Belanda. la adalah orang yang membela penduduk pribumi ketika penjajah datang ke sini
Pria yang lahir pada 31 Desember 1948 mengatakan, Mayor Damar berani melawan penjajah. Menurutnya, sang Mayor dihormati sebagai orang yang kuat daripada tentara biasa. Sosoknya menjadi buronan tentara Belanda karena dianggap pemberontak di wilayah Turen.
Karena kesaktiannya, keberadaannya sulit ditemukan. Sampai-sampai Belanda menggunakan jasa Londo Blangkon untuk melacak kedudukannya yang selalu berubah. Ini adalah julukan bagi penduduk asli yang bekerja sebagai mata-mata untuk penjajah. Tentara Belanda akhirnya menyandera Lurah Turen sebagai strategi.
Kata penduduk itu tidak lama setelah penyanderaan tersebut, penjajah akhirnya menemukan Jejak Mayor Damar
Tentara Belanda mengejar Mayor hingga ia sampai di persimpangan Y yang ada sekarang. Malang sekali, tubuhnya terkena tembakan tentara Belanda. la pun gugur di lokasi monumen sekarang. Monumen tersebut bertuliskan ‘Lokasi gugurnya Mayor Damar pada 6 Januari 1949’. Kemudian setelah itu, warga setempat jasadnya dimakamkan pemakaman umum Desa Pagedangan
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Hindun Atya Rahmania (magang)
editor: jatmiko