Tugumalang.id – Nama Ahmad Basarah tak hanya menggaung di panggung politik Indonesia saja, namun juga di pentas politik luar negeri. Pandangan luar negeri Ketua DPP PDI Perjuangan itu bahkan sudah melanglang buana di dunia internasional.
Sebagai Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah sering diutus untuk menjadi pembicara di forum-forum internasional di berbagai topik. Bahkan, Basarah secara tegas menegaskan posisi Indonesia dalam konflik Israel – Palestina.
Ahmad Basarah mendesak Israel menghentikan agresi militernya terhadap Palestina di depan forum internasional di Kunming, Provinsi Yunnan, Republik Rakyat Tiongkok. Desakan itu disampaikan Ahmad Basarah di Forum Partai-partai Politik Asia Selatan dan Asia Tenggara pada akhir 2023 lalu.
Dalam pandangannya, hak asasi manusia (HAM) harus tetap harus dikedepankan di atas kepentingan apapun. ”Negara kami sangat prihatin atas agresi Israel terhadap Palestina. Negara kami mengecam setiap tindakan yang melanggar hak asasi manusia, menginjak-injak kemanusiaan,” tegas Basarah dikutip dari laman resmi MPR RI.
Baca Juga: Peringati Isra Miraj, Ahmad Basarah Teladani Tuntunan Rasulullah SAW dalam Aspek Kepemimpinan
Kecaman itu tak lepas dari cerminan sosok Presiden RI pertama yakni Soekarno yang juga pro terhadap kemerdekaan Palestina sejak sebelum Indonesia merdeka. Bahkan Soekarno menegaskan itu dalam konstitusi, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Maka dari itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Basarah menegaskan jika gerakan nasionalisme Indonesia sejak awal bukanlah gerakan ekslusif, melainkan juga tumbuh berseiring dengan taman sari internasionalisme. Sebab itu pula, Indonesia hingga kini tetap menganut politik luar negeri bebas aktif.
”Bukan berarti negara kita menutup dialog dengan bangsa lain. Tapi kami juga bebas menentukan sikap dan kebijakan internasional tanpa tekanan dari pihak mana pun dan tidak memihak pada satu blok kekuatan hegemonik mana pun,” kata dia.
”Artinya, kami juga punya pandangan politik dalam kontribusi nyata dan aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa, dan permasalahan dunia lainnya demi terwujudnya ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,’’ imbuhnya.
Baca Juga: Dampingi Ganjar Pranowo Kampanye di Malang Raya, Ahmad Basarah Sebut Kunci Kemenangan Ada di Rakyat
Tak hanya memberikan pandangan politik terhadap konflik Palestina, Ahmad Basarah juga pro aktif mendukung penuh kerjasama ekonomi dunia yang setara dan menghormati kedaulatan setiap negara.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan Bangsa Indonesia tidak pernah alergi dengan kerjasama internasional sepanjang dilakukan dengan prinsip saling menghormati kedaulatan negara.
Basarah mencontohkan konsep kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jingping yang menawarkan bentuk kerja sama dengan asas kesetaraan dan keadilan. Kerjasama tersebut kata Basarah senafas dengan prinsip Dasa Sila Bandung yang digagas Bung Karno dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Doktor bidang hukum Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan jika konsep kerja sama ekonomi dunia ini mengambil inspirasi Jalur Sutra kuno yang berfokus pada peningkatan konektivitas di semua lini.
Mulai peningkatan infrastruktur, perdagangan, keuangan dan konektivitas antar masyarakat demi terbangunnya perekonomian global, pembangunan global, dan platform baru kerja sama ekonomi internasional yang lebih kondusif dan saling menguntungkan.
Untuk mencapai tujuan itu, RRT membuat strategi pembangunan dalam kerangka BRI yang mendorong konektivitas di 6 koridor ekonomi utama mencakup Tiongkok dan Mongolia dan Rusia; negara-negara Eurasia; Asia Tengah dan Barat; Pakistan; negara-negara lain di anak benua India; juga Indocina.
Lebih dari 150 negara dan lebih dari 30 organisasi internasional telah menandatangani dokumen kerja sama Belt and Road, termasuk Indonesia.
“Sudah saatnya kita meninggalkan pola kerja sama ekonomi dunia yang tidak setara dan tidak adil serta hanya membuat satu negara atau satu kawasan saja yang maju sementara negara atau kawasan lain terbelakang,” jelas Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua Lakpesdam PBNU itu.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A