MALANG, Tugumalang.id – Penataan kawasan Kayutangan Heritage terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko terus berupaya mempercantik wajah kawasan itu agar gairah wisata dan perekonomiannya semakin hidup.
Keinginan untuk kembali menghidupkan Kayutangan merupakan ide besar untuk perbaikan wajah kota secara keseluruhan yang tercetus sejak tahun 2019. Usai melakukan penataan dan pelebaran pedestrian jalan, kini Pemkot Malang tengah berfokus ada penataan arus lalu lintas di sekitar kawasan tersebut.
Salah satu skema yang akan diujicobakan yakni penerapan jalur satu arah untuk memecah kemacetan di kawasan Kayutangan Heritage, tepatnya di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rachmat.
Perubahan itu dilakukan menyesuaikan dengan kebijakan penataan lalu lintas di kawasan Kecamatan Klojen, khususnya di sepanjang Kayutangan Heritage.
“Kalimatnya bukan satu arah, saya ubah menjadi penataan lalu lintas kawasan Klojen,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra.
Menurutnya, penataan lalu lintas ini seiring dengan masih adanya kemungkinan untuk diberlakukannya kebijakan dua arah di titik-titik tertentu.
Ia mengungkapkan, saat berdialog dengan masyarakat ada Beberapa masukan agar penerapan kawasan dua arah tetap dipertahankan, meskipun lokasinya tidak berada di Kayutangan.
“Perlu di pahami, bahwa program pemerintah adalah penataan arus lalu lintas di Klojen. Sekarang, tahapannya uji coba pelaksanaan penataan arus lalu lintas terlebih dahulu,” jelas dia.
Rencananya, kawasan utama yang akan menerapkan skema satu arah yakni di sepanjang Jalan Basuki Rahmat hingga perempatan Rajabali.
Kemudian, Jalan Semeru menjadi satu arah, Jalan Kahuripan juga diperkirakan akan menjadi satu arah menuju kawasan Alun-Alun Tugu Malang.
“Satu arah bisa, dua arahpun juga bisa. Ada yang tidak kita ubah, misal di Jalan Kawi, Jalan Arjuno sangat mungkin dua arah,” sambungnya.
Kini, Dinas Perhubungan terus melakukan rapat forum lalu lintas untuk memastikan waktu pelaksanaan skema penataan lalu lintas tersebut. Pihaknya juga terus merangkul masyarakat melalui berbagai agenda sosialisasi untuk mendengarkan berbagai usulan agar menemukan solusi terbaik.
“Ini bagian dari kerjasama, sinergi pemerintah dengan masyarakat. Sehingga pak RT RW di tiga kelurahan (Kayutangan) tersebut juga akan kita libatkan,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menuturkan penataan arus lalu lintas di sekitar kawasan Kayutangan akan menjadi jembatan untuk mendukung iklim usaha yang produktif dan kondusif di Kota Malang.
“Manajemen rekayasa lalu lintas yang salah satunya di Jalan Basuki Rahmat salah satu upaya kita. Utamanya kalau malam minggu, macetnya kan sering mulai dari RSSA. Maka kami inginkan menjaga kondusivitas dengan mengurangi kemacetan,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko