BATU, Tugumalang – Megaproyek kereta gantung wisata di Kota Batu, Jawa Timur mulai menemu titik terang. Jika prosesnya lancar, maka kehadiran transportasi kereta gantung untuk pertama kalinya di Indonesia ini bisa beroperasi pada 2024 mendatang.
Progres terbarunya, pihak produsen kereta gantung asal Austria, Doppelmayr Garaventa Group kembali datang. Mereka memaparkan lebih luas lagi soal rencana proyek yang direncanakan kepemilikannya bisa menjadi saham bersama itu.
Komisaris Utama PT Among Tani Indonesia, Tomy B Satria mengatakan sejauh ini progresnya mulai positif. Saat ini, pihaknya tengah menuntaskan perihal AMDAL dan sejumlah proses administrasi lainnya.
”Berbagai administrasi ini kami targerkan selesai tahun ini, sehingga pads Januari 2023 nanti kami sudah bisa mulai ke tahapan ground breaking,” kata Tomy dihubungi, Minggu (6/11/2022).

Jika tak ada aral melintang, maka kereta gantung ini bisa dinikmati pada 2024 mendatang. Tomy bilang untuk kebutuhan nilai investasi pembangunannya mencapai sekitar Rp 100 miliar. Dana itu tidak diambil dari APBD. Melainkan dari dana investasi terbuka yang dimiliki masyarakat Kota Batu dan investor lain.
Konsep kepemilikan saham kolektif ini diadaptasi dari pengelolaan Taman Rekreasi Selecta yang dimiliki 1.110 pemegang saham. Asas saham kolektif itu masih terjaga bahkan stabil hingga sekarang. ”Soal pengelolaan nanti tugas koperasi dan Bumdes kerjasama dengan PT Among Tani Indonesia,” kata Tommy.
”Koperasinya sudah jadi, namanya Among Tani Rakyat. Sekarang sahamnya sudah terjual 50 persen milik masyarakat maupun investor,” imbuhnya.
Diharapkan juga nantinya dengan kehadiran proyek ini tetap memiliki keberpihakan pada masyarakat, bukan hanya sekedar profit. Tentu saja juga tidak mengindahkan nilai lingkungan. Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko sendiri bahkan sudah tak sabar menunggu peletakan tiang pancang pertamanya.
”Saya juga sudah seringa dengar mana kereta gantung, mana kereta gantung saat ke desa-desa. Saya kira akan sangat membanggakan jika cable car ini bisa segera terwujud,” ungkap Dewanti,
Menurut Dewanti, kereta gantung bisa menjadi solusi transportasi pendukung pariwisata di Kota Batu. Sekaligus menjadi hiburan alternatif dan banyak tujuan. Mulai dibuka lapangan pekerjaan, pemberdayaan UMKM dan lainnya. ”Semoga, cable car bisa menjadi kebanggan perekonomian rakyat,” harapnya.
Sebagai informasi, lokasi pembangunan kereta gantung ini akan dimulai di Desa Oro-Oro Ombo dengan rute sepanjang 1 kilometer. Rute tersebut menghubungkan antara kawasan Rest Area Jalibar (Jalur Lintas Barat) dan tempat wisata air terjun Coban Rais.
Nantinya, wisatawan yang menaiki kereta gantung akan disuguhkan pemandangan alam Kota Batu yang punya julukan De Kleine Switzerland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa ini.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko