MALANG – Kemelut tragedi Stadion Kanjuruhan masih terngiang dibenak Raffi Atha Dziaulhamdi. Dia menjadi salah satu saksi hidup sekaligus korban tragedi itu. Dokter memvonisnya mengalami iritasi akibat gas air mata yang tak kunjung pulih hingga kini.
Remaja 14 tahun itu mengaku terkena asap tebal dari gas air mata yang jatuh tak sampai 2 meter dari posisinya. Saat itu dia sempat melihat sejumlah orang juga berjatuhan di antara ribuan suporter yang berdesakan menghindari gas air mata.
Dia kemudian pingsan lantaran tak mampu menahan asap tebal yang menyelimutinya selama sekitar 15 menit. Dia menyebut pingsan selama 2 jam. Saat itu dia berada di tribun 10 bagian bawah.
“Saya berada di kepulan asap gas air mata itu. Saya sempat pingsan 2 jam karena dada sesak dan mata bagian dalam rasanya sakit,” kata Raffi dengan mata yang masih memerah ditemui di kediamannya, Minggu (9/10/2022).
Siswa SMAN 2 Malang yang tinggal di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang itu mengaku sempat dibawa ke RS Teja Husada, Kepanjen, Malang. Namun dia tak mendapatkan penanganan sama sekali dari medis. Dia kemudian dibawa pulang oleh teman-temannya.
“Saya dibawa ke RS Teja, tapi tidak mendapat pertolongan, hanya digeletakin aja,” ucapnya.
“Ini mata saya merah sejak saat itu. Jadi setelah sadar dari pingsan udah seperti ini. Sekarang udah normal tapi mata saya putihnya jadi merah,” imbuhnya.
Raffi mengatakan bahwa dua hari setelah tragedi, dia sempat memeriksakan matanya ke RSSA Malang bersama orang tuanya. Dia kemudian diberi resep 5 jenis obat. Namun 3 obat di antaranya tak ditemukan di apotik oleh orang tuanya.
“Obatnya gak saya ambil karena 3 obat gak ada. Besoknya saya bawa ke Posko Balai Kota dan dirujuk ke RS Hermina,” kata Sutrisno, ayah Raffi.
Berdasarkan keterangan medis, Sutrisno mengatakan bahwa mata Raffi memerah lantaran mengalami iritasi akibat terkena gas air mata. “Bisa berangsur sembuh katanya sebulan, tapi lihat nanti,” imbuhnya.
Jika tak ada perkembangan selama sepekan sejak pemeriksaan yang dilakukan pada Rabu (5/10/2022), Raffi harus menjalani pemeriksaan medis lagi.
Dia mengaku khawatir dengan kondisi mata anaknya. Meski Raffi mengaku penglihatannya sudah normal, Sutrisno berharap tak terjadi hal yang tak diinginkan pada mata anaknya di kemudian hari.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A