Tugumalang.id – Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan kebutuhan pembelajaran abad ke-21 yang menuntut siswa tidak hanya menguasai materi, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
Dalam konteks pembelajaran IPA, kebutuhan akan pendekatan yang interaktif dan bermakna menjadi semakin penting. Menjawab tantangan ini, lahirlah media pembelajaran ELOSE (Enjoyable Learning on Sistem Ekskresi), sebuah inovasi yang mengintegrasikan permainan tradisional dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning).
Baca Juga: Luar Biasa! Universitas Negeri Malang Masuk 15 Kampus Terbaik Indonesia Versi THE AUR 2025

ELOSE dikembangkan oleh mahasiswa departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang, sebagai solusi untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi.
Media ini dirancang agar siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, kontekstual, dan tetap fokus pada pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Biaya, Ini Beasiswa Unggulan di Universitas Negeri Malang
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Kota Malang dengan melibatkan siswa kelas 8 dengan 30 siswa pada kelas eksperimen dan 31 siswa pada kelas kontrol.
Berbeda dengan media pembelajaran konvensional, ELOSE memanfaatkan permainan tradisional engklek yang dimodifikasi menjadi sebuah alat edukatif.
Dalam permainan ini, siswa bertindak sebagai pion yang melompati kotak permainan sambil menyelesaikan soal berbasis kasus sistem ekskresi.
Kegiatan belajar dikemas dalam skenario Problem-Based Learning, di mana siswa menganalisis kasus nyata, menyusun solusi, dan menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman konsep yang telah dipelajari.

Dengan menggunakan metode Research and Development (R&D), media ini dikembangkan untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena sains, dan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pengembangannya melalui tahapan analisis kebutuhan, desain media, validasi ahli, uji kepraktisan, hingga uji efektivitas di kelas nyata.
Hasil implementasi media ELOSE menunjukkan peningkatan signifikan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media dibandingkan kelas kontrol tanpa media.
Kelas yang menggunakan media ELOSE mencatat nilai rata-rata posttest sebesar 86,57, lebih tinggi dari kelas kontrol dengan 75,10.
Analisis N-Gain menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kategori sedang (0,57) untuk kelas ELOSE, sementara kelas kontrol hanya mencapai kategori rendah (0,24).
Salah satu hal menarik dari media ini adalah kemampuannya tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, tetapi juga membangkitkan semangat dan motivasi belajar.
Desain yang menarik serta cara belajar yang menyenangkan membuat siswa merasa lebih tertarik mengikuti pelajaran. Dalam sesi diskusi, beberapa siswa mengatakan mereka merasa seperti “bermain sambil belajar,” sehingga materi sains yang biasanya sulit menjadi lebih mudah dipahami.
Namun, dari hasil evaluasi guru, ada catatan penting: bahasa yang digunakan pada kartu soal sebaiknya dibuat lebih sederhana agar mudah dipahami semua siswa, termasuk yang kemampuan akademiknya sedang.
Dengan penyempurnaan ini, ELOSE bisa menjadi media belajar yang tidak hanya efektif melatih berpikir kritis, tetapi juga menciptakan pembelajaran yang adil, menyenangkan, dan bisa diikuti oleh semua siswa.
Penelitian ini berhasil dilaksanakan berkat dukungan pendanaan hibah skripsi dari Universitas Negeri Malang pada tahun 2025, yang memberikan kontribusi besar dalam pengembangan media pembelajaran ELOSE.
Dengan menciptakan media pembelajaran yang inovatif, diharapkan dapat mencetak generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan, khususnya dalam bidang sains dan teknologi.
Mari kita bersama-sama mendukung kemajuan pendidikan sains di Indonesia demi menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Nasrunniati Dyahayu Anggi Winarni, Mahasiswa Departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang
Editor: Herlianto. A