MALANG, tugumalang.id — Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, sosok mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merupakan korban ke-135 dalam Tragedi Kanjuruhan. Farzah meninggal pada Minggu (23/10) malam.
Farzah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar selama 23 hari. Kondisi kesehatannya sempat membaik, namun pada akhirnya menurun drastis, hingga akhirnya meninggal dunia.
Farzah yang asli Malang ini sosok mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Hal itu yang diungkapkan salah seorang temannya, Fathur Rizqi. Farzah merupakan teman yang aktif untuk berkontribusi dan belajar hal baru. Terbukti dari dedikasinya untuk lembaga semi otonom (LSO) Surya. Ia dipercaya mengemban tugas di bidang riset dan pengembangan. Bahkan juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI).
“Farzah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Saat mewakili Kampus Putih, ia juga menunjukkan kegigihan itu. Bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi,” terangnya.
Fathur, sapaan akrabnya melihat bahwa Farzah memang memiliki hobi bermain sepak bola. Tapi sejauh yang ia tahu, temannya itu sebelumnya hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion. Pertandingan Arema melawan Persebaya awal Oktober lalu menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.
“Saya kaget ketika diberitahu Farzah meninggal. Apalagi usai magrib keadaannya membaik. Namun sekitar jam setengah delapan malam kondisi yang memburuk dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Fathur adalah sosok yang sopan. Tidak jarang, kalau bicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa krama. Bahkan tugasnya di LSO Surya juga selalu diselesaikan dengan baik,” kata ketua tim LSO Surya UMM itu.
Rasa kehilangan juga dirasakan pihak Kampus UMM, khususnya sivitas akademika jurusan Teknik Sipil Kampus Putih. Farzah yang juga turut membantu sebagai asisten laboratorium Muhammadiyah Applied Technologi Center (MATC). Ia dikenal sebagai asisten yang ramah dan tak segan membantu junior-juniornya memahami berbagai materi.
“Almarhum merupakan mahasiswa yang aktif baik akademik maupun dalam aktivitas LSO Surya. Ia beberapa kali mewakili UMM dan tahun ini juga menjadi panitia tim yang mendukung para finalis ke final KBGI dan Kompetisi Jembatan Indonsia tahun ini. Tapi kehendak Allah berkata lain dan tentu tidak bisa diubah. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan diampuni kesalahannya,” terang sekretaris jurusan teknik sipil UMM, Dr. Ir. Moh. Abduh, ST., MT., IPM., ACPE., ASEAN Eng. (*)
editor: jatmiko