Tugumalang.id – Menghubungi dosen bisa jadi hal yang susah-susah gampang bagi mahasiswa. Berinteraksi dengan dosen baik secara langsung atau tidak, harus tetap dilakukan dengan sopan santun. Jika tidak, nanti dosen bisa malas membalas pesan kamu atau malah merasa jengkel.
Apakah kamu masih sering bingung saat ingin mengirim pesan ke dosen? Atau mungkin kamu mahasiswa baru (maba) yang masih belum mengerti bagaimana menghubungi dosen yang baik dan sopan? Jika iya, tak perlu pusing dan khawatir. Ini dia bocoran mengenai 7 kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa saat menghubungi dosen.
Baca Juga: Merasa Takut Saat Ikut Ujian? Berikut Tips untuk Menghadapinya
1. Tidak memberi salam dan tidak memperkenalkan diri
Akan lebih sopan jika kamu membuka percakapan dengan salam dan sapaan kepada dosen. Setelahnya, jangan lupa untuk memperkenalkan diri. Sebutkan nama, fakultas, dan program studi kamu. Ingat, mahasiswa yang menghubungi dosen tersebut bukan hanya kamu saja.
2. Menggunakan bahasa yang kurang sopan
Gunakan bahasa yang baik saat mengirim pesan atau menghubungi dosen. Hindari penggunaan bahasa gaul dan slang. Kamu harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan untuk menghargai lawan bicara yang lebih tua. Kamu gak pengin bikin dosen malas membalas pesan dan kamu dicap sebagai mahasiswa yang tidak sopan kan?
3. Tidak memperhatikan waktu
Kesalahan yang satu ini juga kerap dilakukan oleh mahasiswa. Mengirim pesan atau menelepon dosen tidak bisa dilakukan pada sembarang waktu. Lebih baik hal tersebut dilakukan saat masih pagi sampai siang hari.
Baca Juga: 6 Tips Meredakan Badan Nyeri dan Pegal Linu Setelah Olahraga
Jangan menghubungi dosen saat waktu istirahat dan larut malam. Hindari juga menghubungi dosen saat hari libur. Jika kamu tetap menghubungi pada waktu yang tidak tepat, bisa-bisa pesanmu malah diabaikan oleh dosen.
4. Spam atau mengirim pesan berkali-kali
Setiap orang memiliki kesibukan masing-masing, tak terkecuali dosen. Hindarilah mengirim pesan berkali-kali karena belum mendapat respon dari pengajarmu. Kamu tidak tahu apakah dosen tersebut masih mengajar, atau masih mengikuti rapat dan kegiatan lainnya.
Jadi, bersabarlah menunggu balasan dari dosen. Jika kamu memerlukan balasan terkait hal yang penting dan mendesak, kamu bisa meminta bantuan dosen pembimbing akademik untuk menyampaikan pesanmu kepada dosen tersebut.
5. Terlalu singkat dan to-the-point
Meski sebaiknya pesan ditulis secara tidak berbelit-belit, pesan yang terlalu singkat dan straight to the point kurang sopan untuk dikirimkan pada dosen. Ucapkan maaf dan terima kasih dalam pesan kamu agar kamu terdengar lebih santun. Pesan yang asal diketik bisa berakibat meninggalkan kesan yang kurang baik.
Misalnya saja pesan berbunyi “Pak, kelasnya bisa diganti besok?”, akan terdengar jauh lebih baik jika diawali dengan salam dan permintaan maaf telah mengganggu waktu dosen tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan atau hal terkait yang ingin disampaikan, lalu diakhiri dengan ucapan terima kasih.
6. Memaksakan kehendak dan terus ‘memburu’ dosen
Saat mendapat respon yang kurang dari dosen, mahasiswa merasa galau menunggu kabar. Apalagi jika kamu adalah mahasiswa semester tua yang skripsinya tak kunjung diperiksa oleh dosen.
Namun jangan jadikan itu alasan untuk memaksakan kehendak dan memerintah dosen. Misalnya mengirim pesan seperti “Bu, saya izin mengingatkan, nanti siang saya mau minta tanda tangan proposal magang jam 1 di ruang dosen”.
Kala kamu tidak kunjung bertemu, atau revisi tidak juga ditandatangani oleh dosen, cobalah untuk melihat dari sudut pandang dosen kamu. Kalau kamu terus memburunya, bisa jadi dosen malah nggak suka dengan sikapmu.
7. Menggunakan banyak singkatan
Selain penggunaan bahasa yang baik, ketikan yang jelas saat mengirim pesan juga penting agar tidak menimbulkan miskomunikasi. Mengirim chat menggunakan banyak singkatan malah akan membingungkan pembaca. Menyingkat kata seperti ok, sy, y, g, tdk, yg, dmn, dan sebagainya sebaiknya dihindari, ya.
Sekarang setelah kamu mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa saat menghubungi dosen, maka kamu bisa menghindarinya. Ada baiknya untuk memeriksa kembali pesan yang telah ditulis sebelum dikirimkan. Semoga artikel ini bermanfaat!
Reporter: Shinta Alifia
Editor: Herlianto. A