Tugumalang.id – Perkembangan dunia digital yang kian pesat menjadi salah satu perhatian Lead The Fest 2021 oleh Pemimpin.id. Pada hari kelima, diselenggarakan webinar tentang bagaimana anak muda cerdas menggunakan media sosial.
Perayaan Lead The Fest hari ke 5 menghadirkan jurnalis untuk membahas tentang Craetive Media Platform to Promote Leadership Ecosystem in Indonesia. Pembicara yang dihadirkan pada webinar series ke-14 tersebut adalah Catharina Davy, CEO dan Co-Founder Narasi TV dan Achmad Rouzni Noor II, CEO URBANASIA.
Catharina mengatakan media tidak bisa satu arah. Semua orang bisa menjadi media misalnya menjadi content creator. Dengan seperti itu bentuk-bentuk media baru bermunculan.
“Kita bisa lihat macam-macam dari kacamata platformnya, formatnya, dan target audiensnya. Yang jelas sekarang ini media tidak bisa satu arah,” tutur Catharina pada Senin (16/8/2021).
Kepemilikan media bermacam-macam dan berbeda-beda, tetapi sebenarnya nilainya masih sama. Media yang mengusung nilai-nilai jurnalistik akan menjadi media yang terpercaya. Pendekatan media dengan anak muda berbeda dan ada market-market spesifik. Media bukan berarti lembaga yang besar tetapi bisa saja media sifatnya orang.
Catharina menambahkan bahwa media harus bertransformasi untuk bisa bertahan di era sekarang ini khususnya di masa pandemi. Pandemi sendiri menuntut media untuk kreatif dan inovatif mengikuti arus perubahan.
Kekuatan dan peran media, terutama media-media besar adalah bagaimana media itu menyampaikan informasi kepada audiensnya hingga audiens tergerak. Baik tergerak untuk menyebarkan informasi itu maupun tergerak untuk berpartisipasi.
Media tidak hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga menggerakkan anak muda sebagai wadah berpartisipasi untuk gotong royong. Itu akan terwujud melalui konten yang berkualitas dan mengajak untuk bergerak bersama.
Apa yang keluar di media itu sebenarnya cerminan yang terjadi di masyarakat. Media dan anak muda sangat terkait, untuk itu gunakan media sosial untuk sesuatu yang positif yang dapat menarik anak muda untuk bergerak.
Sebagai anak muda, harus cerdas dalam membaca berita, harus paham terlebih dahulu sebelum merespon. Paham menjadi modal untuk bisa menentukan sikap dan mengambil keputusan apa yang harus dilakukan
Sementara itu, Achmad Rouzni Noor, CEO of URBANASIA memaparkan bahwa media itu hanya platform atau medium yang mengantarkan informasi dari narasumber ke target pembacanya. Dengan adanya internet, media berkembang begitu cepat. Audiens dapat dijangkau dengan mudah. Seseorang dapat membuat media sendiri dan menyampaikan informasi dengan bermodalkan gawai.
Berdasarkan data dari dewan pers, ada kurang lebih 40.000 media yang sifatnya seperti media. Hal itu dapat dilihat melaui YouTube, Instagram atau platform lain. Referensi orang mencari berita tidak lagi dari media arus utama.
Covid memaksa semua orang melakukan aktivitas dari rumah dan serba digital. Ini menyebabkan peningkatan pada pengguna internet. Selain itu, pekerjaan yang dilakukan secara online memaksa masyarakat melakukan meeting secara virtual. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan penggunaan media Zoom yang meningkat hingga 4000 persen.
“Peningkatan sosial media juga luar biasa. YouTube sekarang peningkatannya menyentuh angka 170 juta, diikuti oleh WhatsApp 150 juta, Instagram 130 juta. Twitter 110 juta. Tiktok yang tahun lalu aja 30 juta sekarang sudah 60 juta lebih. Intinya adalah orang semua lari ke digital di mana bukan hanya mencari hiburan tetapi juga mencari informasi. Apalagi di zaman pandemi informasi sangat berharga,” ucap Rouzni.
Update berita tidak harus dari media arus utama konvensional tetapi bisa juga dari media sosial. Berdasarkan demografi, dari 190 juta pengguna internet, 70 persen didominasi oleh kaum milenial yang berusia 14 hingga 40 tahun mengakses media sosial. Hal ini membuktikan bahwa ada perubahan dalam preferensi mencari berita. Kredibilitas sumber informasi menjadi pembeda informasi zaman sekarang yang berjalan sangat cepat.
Reporter : Rosita Wulandari
Editor : Herlianto. A