Malang, Tugumalang.id – Film layar lebar Indonesia terus menghadirkan kisah-kisah inspiratif yang menggugah emosi, salah satunya adalah film-film bertema Islami yang menyoroti perjuangan perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya. Lima film berikut ini tidak hanya menyajikan nilai-nilai religius, tetapi juga menampilkan keberanian perempuan dalam melawan ketidakadilan.
1. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
Film ini menyajikan kisah emosional seorang perempuan yang berjuang melawan stigma dan tekanan sosial akibat masa lalunya yang kelam. Dalam lingkungan yang masih menilai seseorang berdasarkan masa lalu mereka, ia harus menghadapi cemoohan dan penghakiman dari masyarakat.
Dengan penuh tekad, ia berusaha menemukan kembali jati dirinya serta kebebasan dari belenggu masa lalu melalui perjalanan spiritual yang menggetarkan hati.
Kisahnya mengajarkan bahwa setiap manusia berhak atas kesempatan kedua untuk menata hidup lebih baik dan bahwa iman dapat menjadi jalan menuju perubahan yang lebih baik.
Baca juga: Sinopsis Film Dua Surga Dalam Cintaku, Comeback Yuki Kato di Layar Lebar
2. Perempuan Berkalung Sorban
Diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy, film ini menggambarkan pemberontakan seorang perempuan bernama Annisa terhadap sistem patriarki yang mengekang kebebasannya di lingkungan pesantren. Ia tumbuh dalam lingkungan yang membatasi ruang gerak perempuan, baik dalam pendidikan maupun hak untuk memilih pasangan hidup.
Dengan keteguhan hati, ia menantang tradisi yang membatasi perempuan untuk memperoleh pendidikan tinggi dan menentukan nasibnya sendiri. Film ini menjadi simbol perjuangan perempuan dalam meraih kebebasan dan hak yang setara, memperlihatkan bahwa perempuan memiliki hak untuk berbicara, bermimpi, dan menentukan jalannya sendiri tanpa dikekang oleh aturan yang tidak adil.
3. Inshaallah A Boy
Mengangkat isu sosial yang masih relevan, film ini berkisah tentang seorang janda muda yang harus menghadapi tekanan karena tidak memiliki anak laki-laki sebagai penerus keluarga. Dalam budaya yang masih mengutamakan keturunan laki-laki, ia dihadapkan pada dilema besar: apakah harus menyerah pada tekanan keluarga atau berjuang mempertahankan haknya?
Film ini dengan cerdas menyoroti bagaimana perempuan seringkali dihadapkan pada standar ganda dalam masyarakat, terutama dalam urusan warisan dan keberlanjutan nama keluarga.
Dengan penuh keyakinan, tokoh utama berusaha membuktikan bahwa keberanian dan cinta seorang ibu tidak ditentukan oleh jenis kelamin anaknya, tetapi oleh ketulusan serta perjuangan yang ia lakukan untuk keluarganya.
Baca juga: Film Eva: Pendakian Terakhir Tayang di Malang, Kisah Nyata yang Diangkat ke Layar Lebar
4. Bidadari Mencari Sayap (2020)
Film ini menyoroti perbedaan budaya dan agama dalam rumah tangga serta perjuangan seorang perempuan Muslim dalam mempertahankan prinsip dan keyakinannya. Tokoh utamanya adalah seorang perempuan yang menikah dengan pria dari latar belakang budaya yang berbeda, yang menyebabkan banyak benturan dalam kehidupan rumah tangganya.
Dihadapkan pada diskriminasi dan ekspektasi sosial yang berusaha mengendalikan hidupnya, ia harus menemukan keseimbangan antara agama, budaya, dan kehidupan pribadinya. Film ini mengajarkan bahwa identitas seseorang, terutama dalam hal keyakinan, tidak boleh dipaksakan atau diubah hanya demi menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Sebuah drama menyentuh yang menggambarkan perjuangan perempuan dalam menghadapi dilema sosial dan meneguhkan prinsipnya di tengah tekanan yang ada.
Baca juga: Film Home Sweet Loan, Realitas Pahit Generasi Sandwich Memiliki Rumah Layak
5. Nyai Ahmad Dahlan (2017)
Mengangkat kisah nyata Nyai Ahmad Dahlan, film ini memperlihatkan peran besar istri pendiri Muhammadiyah dalam pendidikan dan pemberdayaan perempuan Muslim di Indonesia. Sebagai pelopor perubahan di zamannya, ia berjuang keras mendobrak tradisi yang menghambat akses perempuan terhadap pendidikan dan hak-hak sosial lainnya.
Pada masanya, perempuan sering kali tidak mendapatkan kesempatan untuk bersekolah, apalagi untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Namun, dengan kegigihannya, Nyai Ahmad Dahlan berani melawan norma dan membuka jalan bagi perempuan lain untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Film ini menjadi bukti bahwa perempuan memiliki potensi besar dalam membangun peradaban yang lebih maju dan tidak boleh diremehkan perannya dalam sejarah.
Kelima film ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga cerminan perjuangan perempuan dalam melawan ketidakadilan dan membela hak mereka. Melalui kisah-kisah yang menggugah, penonton diajak untuk lebih memahami pentingnya kesetaraan dan penghargaan terhadap peran perempuan dalam kehidupan sosial dan agama. Film-film ini juga menjadi inspirasi bagi perempuan masa kini untuk terus berani berbicara, bertindak, dan memperjuangkan hak-hak mereka di tengah berbagai tantangan zaman.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Keshia Putri Susetyo(magang)
redaktur: jatmiko