Tugumalang.id – Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP) Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarkan kuliah umum dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023 pada Sabtu, 21 Oktober 2023 pukul 08.30 WIB.
Usai upacara hari santri di lapangan Fakultas Kedokteran, kegiatan dilanjutkan kuliah umum yang menghadirkan Gus Ishlah Bahrowi (Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia) dan Kombespol.
Iwan Ristiyanto (Kasatgaswil Jawa Timur Densus 88) di Masjid Al-Hikmah Universitas Negeri Malang. Tema kuliah umum ini adalah “Penguatan Toleransi dan Cinta Tanah Air di Era Dirupsi Informasi”.
Baca Juga: Semarak Dies Natalies ke-69, Komitmen dan Tantangan Universitas Negeri Malang ke Depan
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar dua ribu mahasiswa baru UM. Ketua penyelenggara, sekaligus kepala Pusat Kehidupan Beragama dan Karakter LPPP UM, Dr. Achmad Sultoni, S.Ag., M.Pd.I. menyampaikan bahwa kuliah umum ini ditujukan untuk memperkuat karakter toleransi dan nasionalisme mahasiswa UM di era yang cepat berubah kini.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd., M.Ag. Dalam sambutannya, WR III UM meminta mahasiswa peserta kuliah Hari Santri untuk menyimak sebaik-baiknya apa yang disampaikan oleh pemateri.
Menurutnya, dua pemateri merupakan para ahli dan telah berpengalaman dalam tindak pencegahan dan penanganan terorisme. Belai juga berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa baru tentang bahaya radikalisme dan terorisme di kampus, dan cara menyikapinya.
Kegiatan kuliah umum berlangsung lancar selama kurang lebih tiga jam. Dalam paparan materinya, Kombespol. Iwan Ristiyanto menyampaikan ragam tindak terorisme atas nama agama khususnya di Indonesia, bahwa terorisme dilakukan tidak hanya oleh pemeluk agama tertentu. Dan mahasiswa semestinya berhati-hati dengan gerakan terorisme, khususnya yang masuk di kampus.
Baca Juga: Kesehatan Mental Berbasis Sekolah Oleh Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang
Sementara itu, Gus Islah Bahrowi menyampaikan bahaya politik yang membawa-bawa agama. Beliau juga menjelaskan pentingnya saling mencintai sesama makhluk yang diciptakan Tuhan, karena pada hakikatnya Tuhan yang menciptakan manusia adalah satu. Gus Islah juga berpesan agar mahasiswa harus memiliki literasi yang tinggi agar mereka luas wawasannya dan tidak mudah terkena dan terpapar radikalisme dan terorisme.
Editor: Herlianto. A