TuguMalang.id – Momen hari raya menjadi momen paling dirindukan karena berbagai macam tradisi dan juga waktu penuh untuk berkumpul dengan keluarga. Namun hal itu tidak berlaku bagi mereka yang berada di perantauan.
Farah Ramadhani, adalah salah satunya. Untuk kali pertama di tahun 2022 ini Farah harus lebaran tanpa orang terdekatnya. Mahasiswi asal Malang, Jawa Timur ini kini berada di Australia. Sedang menempuh program S2 Linguistik Terapan di Universitas Monash Australia.
Menurut Farah, berbagi pengalamannya Idul Fitri di Australia rasanya ganjil. Tidak ada hiruk-pikuk perayaan hari raya seperti takbiran atau gelaran salat ied di jalan-jalan seperti di Indonesia. Apalagi, orang Indonesia di tempat indekosnya di Clayton hanya dirinya seorang.
Meski begitu, ia tidak pasrah begitu saja. Sejak sebelum Idul Fitri tiba, dia rajin mengontak teman-temannya untuk mencari informasi terkait perayaan Idul Fitri di Australia. Hingga akhirnya dia mendapat informasi bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne menggelar salat id.
Begitu hari yang dinanti tiba, waktu Australia saat itu kisah Farah sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Beda waktu 3 jam dengan Indonesia. Farah yang sudah siap sedari malam langsung bergegas menuju pusat kota Melbourne.
Jaraknya sekitar 18 kilometer dari Clayton. Selain itu, Farah harus tiga kali pindah transportasi publik. Selama perjalanan itu pula, dia tidak bisa menelpon keluarganya karena di Malang masih dini hari.
”Malemnya aku sudah siap memang. Misal aku telat dan gak ke KJRI nanti ya gak dapat momen lebaran. Meski ngantuk-ngantuk da kedinginan, aku tetep gas kesana,” ungkap Farah dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (3/5/2022).
Begitu sampai di KJRI, sambung Farah, akhirnya dia bisa merasakan suasana lebaran itu. Bertemu banyak orang Indonesia dan lengkap dengan sayup-sayup takbir berkumandang. Pihak KJRI menyulap salah satu bangunan gedung untuk menjadi tempat ibadah bagi ratusan lebih jamaah.
Farah pun lega tidak terlambat salat. Usai salat, para jamaah disana juga tidak lupa saling berjabat-tangan dan bermaaf-maafan. Sebagai pengingat di tanah kelahiran, pihak KJRI juga menyediakan oleh-oleh spesial bagi warganya di hari yang fitri ini.
Usai halal-bihalal digelar, KJRI menyiapkan berbagai aneka makanan khas Indonesia yang selalu disiapkan di hari Idul Fitri ). Mulai opor ayam, sambel goreng ati hingga bakso, makanan kesukaannya.
”Alhamdulilaah masih bisa ngerasain vibes lebaran dengan makanan-makanan ini. Meski ya memang tanpa keluarga, tanpa pacar,” ujar alumnus UB Malang ini senang.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id