Selasa, April 29, 2025
Tugumalang.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugu Malang ID
No Result
View All Result
Home Asli Malang

Kisah Ki Ageng Gribig, Tentang Apem Hangat dan Islamisasi di Malang

Redaksi by Redaksi
Juli 7, 2023 9:04 am
in Asli Malang
Ki Ageng Gribig, pahlawan nasional asal Malang.

Ki Ageng Gribig, pembawa ajaran Islam ke Malang. Foto/edited by TM

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Tugumalang.id – Ki Ageng Gribig merupakan salah satu tokoh yang memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur, terutama Malang. Banyak versi yang mengatakan nama aslinya, seperti Wasibagno Timur, Raden Ario Pamotjoeng dan Raden Mosi Bagono.

Disebutkan, bahwa Ki Ageng Gribig merupakan keturunan Prabu Brawijaya V, raja terakhir kerajaan Majapahit. Turut diyakini bahwa dia adalah putra dari Raden Mas Guntur atau Prabu Wasi Jaladara yang mana Raden Mas Guntur adalah putra Jaka Dolog yang merupakan putra Raja Brawijaya V.

READ ALSO

Daftar SPBU 24 Jam di Malang Sebagai Referensi Pemudik Agar Tidak Kehabisan Bahan Bakar saat Mudik Lebaran

Mirip Taj Mahal, Inilah Daya Tarik Masjid Salman Al Farisi Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Malang Raya

Anehnya, makam Ki Ageng Gribig terdapat pada dua lokasi yang berbeda, yakni Malang, Jawa Timur, dan juga Klaten, Jawa Tengah. Hal inilah yang membuat banyaknya versi cerita yang berbeda tentangnya.

Baca Juga: KH Masjkur, Pahlawan Nasional Asal Malang yang Sempat Jadi Menteri di Era Kemerdekaan

Namun, menurut sejarawan asal Universitas Negeri Malang, Mudzakir Dwi Cahyono, yang dilansir melalui INews Jatim, bahwa Gribig bukanlah nama orang, melainkan nama daerah yang mulanya terdapat di Malang.

Perjalanan dia di Malang, pada salah satu versi dimulai dengan diberikan tugas untuk menyebarkan agama Islam dari Kerajaan Mataram Islam.

Ki Ageng Gribig berhasil dengan santun dan bijak meyakinkan banyak penduduk setempat untuk memeluk Islam. Dia menggunakan metode yang adaptif dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat Malang saat itu. Ia juga membangun hubungan baik dengan tokoh masyarakat setempat.

Tak hanya berjasa dalam menyebarkan agama Islam, Ki Ageng Gribig juga turut andil dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan Islam di Malang. Salah satu caranya dengan membangun pondok pesantren untuk digunakan sebagai tempat belajar mengaji dan belajar ilmu-ilmu agama.

Baca Juga: Kacung Permadi Pahlawan Asal Pujon Malang Berjuang Mengusir Belanda

Selain ilmu keagamaan, juga turut membudayakan pembelajaran seni maupun sastra yang masih berhubungan erat dengan ajaran agama yang disebar luaskannya.

Maka diajarkanlah beragam seni, seperti syair, tembang, wayang, dan gamelan. Bahkan, ia diyakini sebagai pencipta salah satu jenis gamelan khas Malang, yaitu gamelan gribig.

Ki Ageng Gribig wafat pada 1679 yang kemudian dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ki Ageng Gribig terletak di jalan Ki Ageng Gribig Gang II, kelurahan Madyopuro, kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Sebenarnya, makam Ki Ageng Gribig tidak hanya ada di Kota Malang saja. Makamnya juga berada di Desa Krajan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Setiap Ki Ageng Gribig merayakan haul, warga setempat mengikuti tradisi Saparan Yaqowiyu.

Tradisi berbagi kue apem kepada para pengunjung. Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 15 bulan Safar dalam penanggalan Hijriah.

Tradisi ini bermula ketika Ki Ageng Gribig pulang dari tanah suci membawa oleh-oleh kue apem. Anehnya, kue yang dibawa oleh Ki Ageng Gribig tersebut masih hangat. Para santri pun berebut mendapatkan oleh-oleh tersebut. Karena tidak cukup, maka Nyi Ageng Gribig membuat apem yang dibagikan kepada penduduk Jatinom.

Terlepas dari beragam versi ceritanya, kita ditunjukkan bahwa Islam adalah agama yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan sesuai dengan caranya menyebarkan ajaran Islam.

Hal ini juga menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan budaya lokal. Namun justru dapat menciptakan sinergi dan melebur dengan budaya bangsa yang ada.

Penulis: Muhammad Tito Syahrul Ramadhan (Magang)

Editor: Herlianto. A

Tags: Islam di MalangKi ageng GribigPahlawanSejarah Ki Ageng Gribig

Related Posts

Daftar SPBU di Malang yang buka 24 jam sebagai referensi bagi para pemudik./Foto: Google Review SPBU Pertamina Kolonel Sugiono Malang/Verocha Lia.
Asli Malang

Daftar SPBU 24 Jam di Malang Sebagai Referensi Pemudik Agar Tidak Kehabisan Bahan Bakar saat Mudik Lebaran

Sabtu, 29 Mar 2025
Masjid Salman Al Farisi yang memiliki keindahan arsitektur mirip dengan bangunan Taj Mahal di India./Foto: Google Review Masjid Salman Al Farisi/Doddy Wirawan.
Asli Malang

Mirip Taj Mahal, Inilah Daya Tarik Masjid Salman Al Farisi Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Malang Raya

Senin, 10 Mar 2025
Rekomendasi cafe romantis di Malang. /Foto: Google Review NK Kafe/Muhammad Rahmi
Asli Malang

Rekomendasi Cafe Romantis di Malang, Bikin Momen Valentine Bersama Orang Terkasih Semakin Mesra

Senin, 10 Feb 2025
Jokotebon Berbudi, duo seniman Malang rilis album baru di 2025. Foto: Dok
Asli Malang

‘Jokotebon Berbudi’, Duo Seniman Malang Rilis Album Baru Sesaji Cinta untuk Semesta

Senin, 10 Feb 2025
Daya tarik Masjid Agung Jami Malang perpaduan sejarah, keindahan, dan spiritualitas. /Foto: Rafi Hara Jinan Al-Ghazy
Asli Malang

Daya Tarik Masjid Agung Jami Malang: Perpaduan Sejarah, Keindahan, dan Spiritualitas di Pusat Kota

Senin, 27 Jan 2025
Tanaman flora Andong. Foto/Pinterest
Asli Malang

Khas Kota Malang, 3 Flora Ini Ternyata Menyimpan Banyak Manfaat

Senin, 27 Jan 2025
Next Post
Ilustrasi pentingnya menjaga kesehatan mental bagi semua kalangan.

Apa Itu Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya

BERITA POPULER

  • Toko Santosa Kebakaran

    Kebakaran Toko Pecah Belah Dekat Kampung Warna-Warni Malang, Api Meluas hingga Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 472 Atlet Ramaikan Kejuaraan Taekwondo Seroja Cup 2025 di Brigif Linud 18 Trisula Jabung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambung Rasa, Sambung Jiwa Tak Terlupakan Ala Alumni PMII Malang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Villa Sumbersekar Dau, Akibat Pengurukan dan Pergerakan Alat Berat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecelakaan Truk di Kota Malang, Tewaskan Balita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Portal berita Tugu Malang (tugumalang.id) merupakan perusahaan media siber di bawah naungan PT Tugu Media Komunikasindo

Ikuti Kami

Navigasi Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.

Jaringan Media 

Tugumalang.id 

Tugujatim.id 

Tugusehat.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.