Kota Batu, tugumalang.id – Penyebab banjir lumpur yang menerjang Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Jumat (8/12/2023) ditengarai akibat tertutupnya sudetan dengan kayu gelondongan berukuran cukup besar.
Temuan ini diungkapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) saat proses pengerukan material di aliran Sungai Paron pasca banjir. Hasil identifikasinya, sudetan sungai yang seharusnya mengalirkan air tertutup oleh kayu gelondongan berukuran cukup besar.
Kayu gelondongan ini akhirnya menahan berbagai material sampah lain seperti rumpun bambu dan berbagai macam jenis sampah. Dalam situasi ini, air pun meluap dengan intensitas deras ke jalan hingga permukiman warga.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Batu, terdapat kurang lebih sekitar 42 rumah terendam banjir yang mencapai tinggi 30 centimeter dengan membawa material lumpur.
Rinciannya 23 rumah berada di RT 1 RW 6, 5 rumah di RT 1 RW 7, 12 rumah di RT 2 RW 7 dan 2 rumah di RT 2 RW 6 serta satu sekolah yang sempat terendam banjir. Selain itu, juga merusak 3.560 lahan pertanian milik warga.
Baca Juga: Banjir Lumpur Menerjang Puluhan Rumah di Aliran Sungai Paron Kota Batu
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menuturkan, pasca-temuan itu, akan ada evaluasi terkait kajian pelebaran sudetan di Sungai Paron. Ini menjadi langkah mereka yang harus dikawal agar kejadian serupa tidak terulang.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi dengan melakukan normalisasi di Kali Paron. Dinas PUPR mengerahkan alat berat untuk mengeruk sedimentasi serta membuat sudetan.
“Itu (normalisasi) sudah kami lakukan secara intens. Kami juga telah membuat sudetan untuk memecah volume air ketika hujan deras. Tapi ternyata waktu itu ada kayu gelondongan besar yang menutup sudetan tersebut,” terang Alfi, Senin, (11/12/2023).
Selain akan melakukan kajian ulang untuk melakukan pembesaran sudetan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah apapun ke dalam sungai.
“Sebaliknya masyarakat juga harus berbuat baik pada lingkungan. Dengan tidak membuang sampah atau material bangunan ke sungai,” imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir terjadi pada sekira pukul 14.00 WIB, Jumat (8/12/2023). Kata Kepala Desa Bumiaji, Edy Suyanto menerangkan jika banjir terjadi akibat tertutupnya aliran sungai paron oleh berbagai macam sampah sehingga membuat air sungai meluber.
Baca Juga: Jalur Alternatif Klemuk di Kota Batu Sempat Dilanda Banjir Lumpur
Menurut Edy, banjir sudah menjadi langganan setiap tahun. Hanya saja tahun ini terbilang parah selain kejadian banjir bandang. Kata Edy, banjir ini berasal dari daerah di atas dusun karena minimnya sudetan air di Sungai Paron.
Soal ini, pihaknya sebenarnya sudah mengajukan kepada Pemkot Batu, namun tidak ada respon hingga kini. “Yang direspon cuman mengangkat sedimen sungai saja,” ujarnya.
Ia berharap Pemkot Batu bisa memperhatikan hal ini. Menurut dia, untuk menanggulangi banjir ini sodetan arah ke sungai Brantas dari sungai Paron itu sebaiknya dibongkar untuk dilebarkan. Sehingga, aliran air bisa leluasa saat hujan deras.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko