Tugumalang.id – Kasus DBD atau Demam Berdarah Dengue mengalami peningkatan drastis di Kota Malang sejak awal tahun 2024. Bahkan selama 2 bulan terkahir, 2 anak tak tertolong dan dinyatakan meninggal di RSSA Malang akibat terjangkit virus DBD.
Dokter spesialis anak RSSA Malang, dr Irene Ratridewi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menangani 118 pasien DBD selama 3 bulan terakhir. Dikatakan, pasien DBD ini didominasi kalangan anak anak
“Angka DBD kian meningkat dalam 3 bulan ini. Di Januari, pasien (DBD) yang dirawat di RSSA ada 24, Februari ada 42 dan Maret naik 52 pasien,” ujarnya.
Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Demam Berdarah di Kota Batu Tambah 3 Orang
Berdasarkan data selama 3 bulan terakhir, pasien DBD mengalami peningkatan setiap bulannya. Bahkan 2 anak tak dapat ditertolong dan dinyatakan meninggal akibat DBD.
“Bulan Maret kemarin ada satu, kemudian untuk bulan April baru saja ada satu lagi pasien yang meninggal dunia. Keduanya anak anak,” ungkapnya.
Irene mengatakan bahwa pasien yang meninggal telat mendapatkan penanganan. Sebab menurutnya, keduanya datang ke rumah sakit saat kondisi pasien sudah parah.
“Jadi pasien DBD itu ada yang meninggal karena datang dengan kondisi yang memang sudah buruk. Ada juga pasien rujuk yang datang ke RSSA dengan kondisi yang lebih jelek lagi sehingga meninggal di IGD,” bebernya.
Baca Juga: Waspada! Penyakit Demam Berdarah di Kota Batu pada 2024 Capai 36 Kasus, 1 Balita Meninggal Dunia
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih mewaspadai penyebaran virus DBD yang menyebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Dia juga menyarankan masyarakat jika ada keluarganya yang memiliki gejala DBD untuk segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat.
“Jika anggota keluarga demam tinggi mendadak terus menerus, kemudian hanya turun sebentar dan tidak pernah mencapai suhu normal terutama tiga hari awal, maka segeralah periksa ke fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas uji sampel darah,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A