Tugumalang.id – Asupan inspirasi perlu diberikan secara rutin agar semangat untuk menjadi manusia yang lebih baik tak pernah padam. Untuk itulah, Kajian Spirit Gemilang dihadirkan setiap minggu, agar generasi muda Indonesia bisa terus semangat dalam membangun bangsa.
Pada Kajian Spirit Gemilang yang dilaksanakan di Camp King Sulaiman pada Selasa (6/9/2022), berbagai inspirasi diberikan pada 100 peserta luring dan 600 peserta daring agar semakin terpacu untuk menjadi individu yang lebih baik.
Sesi pertama dibuka oleh pendiri RSU Wajak Husada, Puguh Wiji Pamungkas yang membahas buku Corporate Sufi; Menjadikan Bisnis Lebih Bermakna dan Tangguh.

Imam Muhajirin Elfahmi atau yang akrab dipanggil Coach Fahmi menambahkan bahwa konsep corporate sufi ini perlu ditanamkan pada diri masing-masing karena mereka adalah bagian dari manusia tangguh.
“Corporate sufi tidak akan anda temui di surau, gereja, ataupun vihara. Corporate sufi akan Anda temui di perusahaan-perusahaan yang dirintis dengan ketangguhan. Sufi korporat akan ditemui di tempat hidup diperjuangkan,” katanya.
Sesi kedua diisi oleh Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, Arief Hidayat yang membicarakan keteladanan Haji Agus Salim, Sang Jurnalis Ulung dan Diplomat Handal dari Bukittinggi untuk NKRI. Ia adalah jurnalis yang membangun bangsa dan menyampaikan kebenaran-kebenaran yang terbungkam pada saat itu.
Coach Fahmi mengatakan Haji Agus Salim adalah seorang yang patut diteladani. Ia berharap ada banyak Haji Agus Salim di generasi mendatang.
“Manfaat kita hadir hari ini, kita bisa mendapat energi dari Haji Agus Salim. Akan muncul Haji Agus Salim dari keluarga kita,” ujar Coach Fahmi.
“Ayo gemilangkan Indonesia dengan menjadi Agus Salim dan dengan menjadi Corporate Sufi,” imbuhnya.
Dalam sesinya, Coach Fahmi sendiri membicarakan kegigihan Elon Musk dan Jeff Bezos yang bisa mewujudkan keinginan mereka untuk pergi ke luar angkasa. Bahkan, Coach Fahmi membagi-bagikan kaos dengan tulisan Occupy Mars agar pemakainya terinspiasi untuk bermimpi tinggi. Ia mengajak para peserta untuk memutuskan mimpi tersebut meskipun saat ini terdengar mustahil untuk diwujudkan.
“Buat keputusan untuk kuliah. Walaupun sekarang nggak punya uang, nggak usah dipikir. Kita harus bertumbuh dan lebih baik,” kata Coach Fahmi.
Sesi keempat diisi oleh Wakil Ketua Malang Creative Center dan pembuat film, Vicky Arief Herinadharma. Ia membahas Gagasan Creative Collaboration, untuk Malang Menuju Pentas Dunia.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia dan dunia telah memasuki fase ekonomi keempat yaitu ekonomi kreatif. “Hari ini potensi terbesar adalah sumber daya manusia, creative is the new oil,” kata Vicky.
Oleh karenanya, penting membangun sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya saing
Sesi terakhir diisi oleh inspirator, motivator, dan fasilitator pendidikan tinggi global, Surya Burhanuddin. Ia telah memberikan fasilitas bagi anak-anak kurang mampu agar berkuliah di luar negeri.

Ia mengatakan, inspirasinya datang dari ketiga anaknya yang memperoleh beasiswa, walaupun ia tidak meminta mereka untuk mencari beasiswa.
Sebagai rasa syukur, ia mengirim anak Indonesia untuk kuliah ke luar negeri satu per satu. Hingga saat ini, lebih dari 700 anak muda di Indonesia ia kuliahkan di luar negeri baik di tingkat S-1, S-2, maupun S-3. “Salah satunya ada anak sopir angkot di Palembang yang lulus kuliah S-1, S-2, dan S-3 perbankan di luar negeri,” kata Surya.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti