Dr. Aqua Dwipayana*
Lahan untuk mengabdi banyak sekali. Tidak hanya di satu tempat, sehingga jangan pernah khawatir jika diberhentikan dari jabatannya. Tunjukkan di tempat yang baru bisa lebih kreatif, inovatif, dan sukses.
Itu pesan yang beberapa hari lalu saya sampaikan kepada seorang teman yang diberhentikan dari jabatannya sebagai direktur di salah satu perusahaan besar. Dia sudah beberapa tahun mendapat amanah dari pemegang saya untuk menjabat di korporasi tersebut.
Sebelumnya, saat dia mulai menjabat sudah saya ingatkan bahwa sewaktu-waktu dapat diberhentikan dari jabatannya. Semuanya tergantung para pemegang saham. Mereka pasti ada alasan melakukan itu.
Sebelum diberhentikan harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Tujuannya agar tidak kaget jika sewaktu-waktu mengalami hal tersebut.
Jangan pernah terlena dengan jabatan setinggi apapun itu. Setiap saat bisa dilepas untuk digantikan orang lain. Jadi seperti pakaian saja, yang sewaktu-waktu dapat ditanggalkan.
Jabatan di perusahaan itu mulai dari yang paling rendah, menengah, hingga atas cukup rentan. Karena tergantung sama orang lain terutama pemilik modal sehingga tidak ada jaminan berapa lama menjabatnya.
Persiapkan Diri
Terkait dengan itu, ketika mendapat amanah untuk menjabat, selalulah melakukan yang terbaik. Tunjukkan prestasi. Sehingga meningkatkan nilai “jual” dirinya.
Di samping itu, jangan terlena. Persiapkan diri sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu diberhentikan dari jabatannya. Juga agar tidak kaget kalau sampai terjadi.
Bagaimana caranya? Pertama, jangan terlena di zona nyaman. Ingat, tidak satu jabatan di muka bumi ini yang kekal. Sehingga begitu mulai menjabat, setiap saat harus siap mengakhirinya. Hitungannya bisa hari, minggu, bulan, dan tahun. Hanya TUHAN dan pemegang saham yang tahu tentang durasi waktunya.
Kedua, terus mengasah kemampuan. Melaksanakan amanah jabatan itu sekaligus kesempatan untuk mempertajam kemampuan. Lakukan secara komprehensif baik soft skill maupun hard skill. Jangan pernah berhenti melaksanakannya.
Ketiga, kesempatan belajar pada semua orang. Yakini bahwa seluruh orang yang diajak komunikasi baik di internal maupun eksternal perusahaan adalah guru. Untuk itu agar menimba ilmu pada mereka.
Keempat, mempersiapkan diri jika tidak lagi bekerja di perusahaan. Ini upaya mengantisipasi jika sewaktu-waktu pemegang saham memberhentikan dari jabatannya. Kalau sudah ada persiapan, tidak kaget begitu menerima informasi diberhentikan dari jabatannya.
Ingat, dunia ini tidak selebar daun kelor. Sebaliknya luas sekali. Hingga akhir hayat, lahan untuk mengabdi banyak sekali. Sehingga tidak perlu khawatir jika tidak lagi menjabat.
Setilah menyimak semua yang saya sampaikan, teman itu yang semula sedih dan kecewa karena diberhentikan dari jabatannya jadi semangat. Dia jadi optimis dan yakin bakal lebih sukses di tempat yang lain. Alhamdulillah…
Semoga kita dapat terus mengabdi sepanjang hayat dan memberi manfaat pada banyak orang. Aamiin ya robbal aalamin…
>🇮🇩Dari Bogor saya ucapkan selamat mengabdi tanpa henti dan tidak menggantungkan hidup pada manusia. Salam hormat buat keluarga. 12.00 26122021😃🇮🇩<<<
*Doktor Komunikasi dan Motivator Nasional, serta Penulis Buku Trilogi The Power Of Silaturahim