Oleh Ita Lizamia*
Setelah membaca tulisan Pak Aqua yang berjudul “Aji Mumpung Penerima Hadiah, ada yang Minta Ditukar Umrah” rasanya gatal tangan ini untuk segera menulis tanggapannya. Saya spontan memberikan komentar.
Saya hanya bisa beristighfar membaca tulisan tersebut, sambil membayangkan sang penerima hadiah. Kira-kira apa yang ada dalam pikirannya saat minta diumrahkan. Apalagi dia baru pertama kali ketemu Pak Aqua. Jadi baru kenal sama Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional itu.
Menurut saya, betapa tidak bersyukurnya orang tersebut. Padahal dia adalah “orang pilihan” yang mendapatkan hadiah dari puluhan orang yang hadir di acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu.
Ibarat kata pepatah lama: sudah dikasih hati minta jantung. Itulah contoh yang cocok untuk menggambarkan tentang perilaku orang itu.
Agaknya pepatah itu cocok bagi mereka yang tidak bersyukur atas pemberian/ rejeki yang diberikan TUHAN lewat uluran tangan Pak Aqua. Padahal pemberian beliau bukanlah hadiah yang tembre alias seadanya, melainkan hadiah yang punya value.
Saya menyarankan kepada para penerima hadiah dari Pak Aqua, dimanapun Anda berada, terimalah hadiah tersebut tanpa syarat. Insya ALLAH hadiahnya saya jamin tidak akan mengecewakan Anda.
Saya berani mengatakan itu karena saya sendiri sudah memperoleh banyak hadiah dari Pak Aqua. Bahkan hingga mendapatkan umrah gratis pada 2019 bersama rombongan umrah The Power of Silaturahim (POS) III yang dipimpin wartawan senior Ustadz Nurcholis MA Basyari.
Seperti pengalaman yang sudah saya rasakan sejak kenal lebih intens dengan Pak Aqua sekitar tiga tahun lalu. Sejak pertemuan reuni Konco Lawas Jawa Pos (Cowas JP) di Desa Wisata Pentingsari Sleman, Yogjakarta, pada 11 – 12 Agustus 2018, yang digagas dan didanai sepenuhnya oleh beliau. Waktu itu sekitar 150 orang yang hadir dari berbagai kota di Indonesia.
Hadiah Utama Dua Umrah
Semuanya dilayani secara optimal oleh Pak Aqua sekeluarga. Masing-masing orang mendapat hadiah souvenir yang jumlahnya banyak banget. Juga puluhan doorprize dengan hadiah utama umrah untuk dua orang.
Belum lagi jamuan makan yang memanjakan lidah dan jalan jalan “lava tour” ke lereng gunung Merapi yang spektakuler itu. Ya lokasinya, ya harga yang dibayar juga ‘spektakuler’.
Begitu luar biasanya jamuan waktu itu yang diterima semua peserta. Saya yakin untuk kegiatan tersebut Pak Aqua mengeluarkan uang pribadi hingga ratusan juta rupiah.
Sejak 2018 lalu hingga 2020, rasanya tiap tahun saya beserta komunitas umrah POS lll selalu dilimpahi hadiah. Bahkan kami bersilaturahim ke kediaman beliau di Yogyakarta pun semua biaya diganti Pak Aqua. Dan tentu saja oleh-oleh buat kami sangatlah banyak.
Di tahun yang sama pula lagi lagi ditraktir jalan-jalan kelima kota. Dari Surabaya ke Bandung – Sukabumi – Bogor – Depok dan Jakarta. Menginap di hotel berbintang yang disiapkan Pak Aqua.
Bahkan puncaknya adalah ketika saya dan sekitar 50 orang lainnya diberangkatkan umrah pada April 2019. Masya ALLAH… Alhamdulillah…
Tidak hanya itu, bahkan saat pandemi Covid-19, tepatnya September 2020 lalu kamipun diberi hadiah lagi oleh Pak Aqua. Liburan ke Bali selama tiga hari.
Selama di Pulau Dewata kami menjadi tamu spesial Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara (waktu itu-pen). Liburan kami sangat dimanjakan. Semuanya gratis. Bahkan selama di Bali kami menginap di Hotel bintang lima, Courtyard Marriot Seminyak Bali, milik Bapak Ventje Suardana, teman akrab Pak Aqua.
Tuntas Membantu
Oleh-oleh dan cinderamata? Ngga usah ditanya lagi deh. Sampai kami kelebihan bagasi. Untung ada kolega Pak Aqua, manajer di salah satu maskapai, yang juga ikut dalam rombongan. Beliau yang membantu mengurusi semuanya.
Jadi urusan pesawat pergi dan pulang, Surabaya-Bali Pp, termasuk blok tempat duduk dan bagasi beres. Kami tidak perlu memikirkan itu. Tinggal naik pesawat dan terbang.
Begitulah kebiasaan positif Pak Aqua selama ini. Setiap memberikan bantuan tidak pernah setengah-setengah. Mulai dari awal hingga akhir semuanya tuntas…tas…
Hal itu membuat setiap orang yang dibantu Pak Aqua memiliki kesan mendalam yang positif. Makanya jika ada yang aji mumpung ke beliau, rasanya kasihan sekali orang itu. Pasti dia tidak mengenal kepribadian Pak Aqua.
Selama ini Pak Aqua yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan selalu menggunakan hati yang bersih, sangat peka. Beliau tahu persis siapa orang yang perlu dibantu dan bantuan apa yang diberikan ke orang tersebut.
Bagi saya semua hadiah yang telah saya sebutkan itu, sangatlah berharga dan sarat akan makna. Jadi hargailah orang yang telah memberikan hadiah dengan niat tulus ikhlas, karena hadiah itu merupakan “tools” untuk menjaga tali silaturahim di antara kita semua.
Sang Begawan Silaturahim dan Komunikasi – demikian salah seorang teman di Cowas JP menjuluki Pak Aqua – akan menjaga intensitas komunikasi dengan silaturahimnya. Beliau melakukannya secara universal dan tanpa pamrih.
Jadi… Tidak ada untungnya kalau kita harus aji mumpung dalam segala hal. Justru sangat merugikan diri sendiri. Menurunkan kredibilitas dan mendapat nilai negatif dari orang lain.
*Penulis wartawati senior yang tinggal di Surabaya dan anggota jamaah umrah The Power of Silaturahim III.