Tugumalang.id – Ulasan menarik terkait Pilkada Kota Batu 2024 datang dari Pengamat Kebijakan Publik dan Social Government UMM, Rachmad Kristiono DS. Ia menyebut jika intervensi ‘cukong’ dalam kontestasi demokrasi di kota wisata itu kali ini mulai terkikis.
Cukong adalah sebutan bagi pemilik kapital atau investor yang mendanai atau mensponsori para calon yang sedang berkontestasi. Isu terkait cukong ini sebenarnya sudah menjadi isu yang lazim dalam kontestasi politik.
Biasanya, para elit ‘cukong’ ini memanfaatkan timbal balik pendanaan politik yang dibarter dengan penguasaan sumber daya alam tertentu, tender proyek strategis, titip jabatan hingga kebijakan-kebijakan yang menguntungkan segelintir pihak.
Baca Juga: Debat Perdana Pilkada Kota Batu 2024, Tiga Paslon Adu Gagasan Masa Depan Kota Batu
Menurut Rachmad, intervensi cukong ini sangat kkentara dalam pemerintahan Kota Batu selama 10 tahun terakhir. Namun, lain situasi dengan Pilkada Kota Batu 2024 yang hingga kini terlihat masih ‘steril’ dari pengaruh cukong politik.
”Saya melihat situasi politik di Kota Batu hari ini lebih merdeka. Sampai sekarang, saya belum mendengar ada investor atau pemain yang ada di belakang para paslon. Yang terjadi hari ini, semua murni hasil manuver dari para paslon,” bebernya, Jumat (15/11/2024).
Ia menuturkan jika sebenarnya intervensi cukong inilah yang menghambat kinerja pemerintah. Ia membuktikan sendiri dari pendampingan sosial yang dilakukan UMM selama ini, aspirasi dan gagasan warga hampir tidak pernah diakomodir secara serius oleh pemerintah.
Baca Juga: Pasangan Cak Nur-Heli Kantongi Rekom Maju Pilkada Kota Batu 2024
Salah satu faktornya tidak lain karena terdapat kepentingan yang lebih besar berhubungan dengan kerumitan janji politik kepala daerah terhadap cukong politiknya di masa lalu. Namun ia tidak melihat tendensi itu pada paslon Pilkada 2024 ini.
”Meski ada pun sudah terpolarisasi sehingga tidak sampai mengintervensi paslon. Kalau dulu kan para paslon adalah perpanjangan tangan dari kapital, sehingga intervensinya kuat sekali,” jelas Sekretaris Prodi Sosiologi Magister dan Doktor UMM ini.
Ia bahkan menjamin jika dari ketiga paslon yang berkontestasi hari ini masih dapat di-monitoring dan terbuka untuk diakses. Terlebih bagi paslon yang memiliki latar belakang putra daerah dan kiprah di pentas politik, sosial dan budaya lokal.
Ia menegaskan bukan memihak pada salah satu paslon karena istilah putra daerah muncul situasional mengingat latar belakang kedua calon lainnya pada faktanya banyak bergerak di luar Kota Batu.
Tidak menjadi jaminan jika putra daerah ini nanti juga pada akhirnya terbelenggu oleh kepentingan kapital. Apalagi, calon kepala daerah yang lebih punya banyak jejaring investor di luar daerah.
”Jadi, memang ada harapan dan kans besar dari putra daerah merupakan pilihan terbaik. Karena dalam situasi tertentu, ia punya ikatan lahir batin, emosional yang kuat. Rasa ‘eman-eman’ itu pasti ada, meski ada juga ternyata orang-orang lokal yang jadi bagian dari kapital. Namun soal ini masih bisa diperdebatkan lebih lanjut,” tegas dia.
Terlepas dari itu, siapa pun pemimpinnya, yang paling penting adalah komitmen mereka untuk berdaya di kaki sendiri. Tata kelola pemerintah kata dia bergantung pada sterilitas kepentingan para cukong untuk kepentingan pribadi.
Artinya, situasi hari ini memungkinkan pemilih mendapatkan opsi pilihan yang baik. Ia berharap masyarakat Kota Batu menjatuhkan kekuasaan di tangan pemimpin yang tepat dan jauh dari kepentingan para cukong.
”Ada masa depan yang cerah dari momen Pilkada tahun ini. Saya berharap Pilkada kali ini betul-betul steril dan demokratis. Bahwa paslon benar-benar menjadi subjek bukan objek dari kekuatan besar. Saya kira masa depan ke arah sana sudah terlihat, saya optimis akan hal itu,” tuturnya.
”Jika meleset, saya masih yakin bahwa dari ketiga paslon ini, siapapun dia jika terpilih masih terbuka untuk ditemui, diajak bersinergi dalam membangun Kota Batu menjadi kota pariwisata berkelanjutan,” imbuhnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A