Tugumalang.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang mengungkapkan bahwa saat ini harga cabai sedang anjlok drastis. Tak tanggung-tanggung, dari yang awalnya mencapai Rp 80 ribu per kg, kini menjadi Rp 18 ribu per kg. Harga ini diprediksi akan bertahan sampai 3 bulan ke depan.
“Cabe rawit yang dua bulan lalu bisa menembus angka Rp 80 ribu, sekarang turun menjadi antara Rp 18 ribu per kg. Dan Ini diprediksi 2-3 bulan akan stabil lagi dan saat musim hujan akan naik lagi (harganya) karena saat hujan cabainya banyak yang busuk sehingga stoknya menurun. Kalau stoknya menurun akan ada keseimbangan antar suplay and demand,” papar Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Agung Purwanto, pada Selasa (14/09/2021).
Agung mengatakan bahwa penyebab penurunan harga cabai yang drastis ini karena sedang panen raya. “Penyebabnya sendiri adalah mungkin karena saat ini sedang musim panen raya. Sehingga stoknya banyak dan kebutuhan stabil. Kalau sistem pasarkan seperti itu, suplay and demand. Kalau suplay-nya banyak dan demand-nya tetep ya akan terbuang atau harganya turun,” bebernya.
“Saat ini juga cuaca yang baik buat industri cabai karena kalau hujan cabainya itu busuk. Dan saat ini panas, maka cabainya bagus dan produksi melimpah,” sambungnya.
Dia mengatakan bahwa penurunan harga cabai ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. “Harga cabai itu di mana-mana sama. Ini fenomena nasional terutama di pulau Jawa karena memang orang Jawa membeli cabai, dan kemudian cabainya meningkat tajam dan tidak terserap di pasar,” ujarnya.
Kata dia, hal ini telah menjadi perhatian Disperindag Kabupaten Malang untuk mencari solusi karena jika terus menerus terjadi, maka akan menjadi petaka bagi petani cabai. Pasalnya di beberapa tempat para petani cabai mulai frustasi dan sudah membabat tanaman cabainya.
“Oleh karena itu kami sedang berdiskusi dengan Disperindag Jawa Timur untuk mencari solusinya. Kemarin sudah ada himbauan dari pemerintah provinsi agar membeli cabai dari masyarakat. Jadi, seluruh ASN agar membeli cabai dari petani agar tidak terdampak,” pungkasnya.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti