Tugumalang.id – Meski dihadapkan dengan pembatasan mobilitas selama PPKM, tidak membuat bisnis perhotelan maupun restoran terpukul mundur. Berbeda dengan sektor pariwisata yang sampai mati suri, bisnis perhotelan justru tetap terjaga nafasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, okupansi hotel sejak pemberlakuan PPKM Darurat pada Juli 2021 lalu, masih bisa mencapai 10-20 persen. Bahkan di akhir pekan, bisa mencapai 50 persen.
”Perhotelan hanya terdampak pada 2 minggu PPKM Darurat awal Juli 2021 lalu. Selebihnya, masih bisa bertahan. Bahkan sejak PPKM Level 4, apalagi kini Level 3 itu kalau akhir pekan sudah penuh semua kamarnya, nyampe 80 persen,” ungkap Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, pada Selasa (14/9/2021).
Menurutnya, masa pemulihan bisnis perhotelan dan restoran akibat dampak pandemi COVID-19 terbilang cepat. Selain menerapkan promosi dan strategi harga, hotel dan restoran masih punya pangsa pasar yang besar. Terlebih sejak penurunan level 3 PPKM ini, dirasa sudah ada sinyal positif aktivitas ekonomi yang kembali memulih.
Dicontohkan Sujud, peningkatan okupansi ini juga terjadi di Hotel Selecta yang rata-rata berada di angka 30 persen. Justru dari perhotelan inilah yang menyelamatkan bisnis Selecta yang main attraction-nya adalah wisata air.
”Di tengah wisata air yang tutup sampai sekarang, masih bisa terselamatkan hotel ini yang okupansinya terus terjaga,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti