MALANG, tugumalang.id – STIE Malangkucecwara (ABM) menggelar ‘Pendampingan Penyelenggaraan RPL dan Workshop Assesor RPL’ di Hotel Atria Malang, pada Rabu (2/8/2023). Ada dua pemateri yang hadir dalam forum tersebut yakni, Dr Ludfi Djayanto MBA dan Dr Umdatus Soleha MKes.
Kegiatan ini menjadi tindaklanjut STIE Malangkucecwara usai dipercaya menerima Bantun Pemerintah (Banpem) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Tipe A tahun 2022 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Ketua STIE ABM Drs Bunyamin MM PhD menyatakan, program RPL ini terkait dengan upaya perguruan tinggi dalam memperluas akses pendidikan sekaligus memperkuat relevansi lulusan.
“Pada prinsipnya, memang pemerintah ingin memperluas dan memperdalam akses pendidikan, terlebih pada masyarakat yang sudah bekerja, mereka punya pengalaman yang banyak, tapi belum diakui (kemampuannya),” katanya.
Dalam program RPL, hasil belajar seseorang di pendidikan non formal, informal dan pengalaman kerja dapat disetarakan melalui pembebasan sejumlah mata kuliah atau perolehan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi sekaligus proses untuk memperoleh ijazah.
“Sayang sekali apabila mereka pendidikannya D1, D2, D3, kemudian bekerja, tidak diakui pengalamannya. Maka, mereka bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi dengan menambah SKS tertentu dan tidak terlalu lama tentunya (masa studi), karena memang pengalamannya dikonversi menjadi beberapa mata kuliah. Saya rasa, ini inti daripada RPL itu sebenarnya,” sambungnya.
Dengan demikian, lanjut Beni, sapaannya, RPL ini menjadi program yang positif tidak hanya bagi calon mahasiswa melainkan juga dosen.
“Tentu, perolehan hibah (RPL) ini sendiri itu kepercayaan, bahwa STIE Malangkucecwara diberikan hibah, artinya kami dipercaya melaksanakan RPL. Program ini juga akan memperkaya kurikulum dan pengalaman praktis bagi dosen dalam bidang yang diajarnya,” tukasnya.
BACA JUGA: Implementasi Program iHiLead, STIE Malangkucecwara Gelar Seminar Internasional Bahas Inovasi Bisnis
Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Malangkucecwara Dra Tutik Arniati AK MM CA CBA menambahkan, dengan diselenggarakannya pendampingan dan workshop ini kian mengukuhkan status STIE Malangkucecwara sebagai perguruan tinggi yang layak diperhitungkan di tingkat nasional.
“Kami STIE Malangkucecwara sudah dinyatakan layak menyelenggarakan RPL dan pemerintah mensupport adanya program ini dengan cara memberikan bantuan untuk penyelenggaraan RPL,” ujarnya.
Hibah ini, lanjut Tutik, melibatkan sekitar 127 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun, dari 127 perguruan tinggi yang mendaftar itu hanya 57 perguruan tinggi yang lolos, termasuk STIE Malangkucecwara.
“Dari 127 perguruan tinggi, hanya 57 yang lolos. Kalau nda salah di Malang ini 3 (perguruan tinggi yang lolos), termasuk STIE Malangkucecwara. Tentunya kriteria perguruan tinggi yang lolos adalah di samping penjaminan mutu yang baik dengan adanya kesiapan sumber daya, kemudian dengan model pembelajarannya yang sudah dianggap sesuai untuk melakukan penyelenggaraan RPL itu,” urainya.
Setelah melalui berbagai persiapan matang, program RPL STIE Malangkucecwara direncanakan akan dibuka tahun depan.
Sebagai perguruan tinggi bisnis, ada tiga program studi (prodi) STIE Malangkucecwara yang bisa dipilih untuk melanjukkan studi melalui program RPL. Yakni S1 Akuntansi, S1 Manajemen dan S2 Manajemen.
“Jadi tidak ada profesi tertentu (yang disasar dalam RPL), karena kita kan STIE jadi lebih fokus pada bidang itu,” tegasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko