Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangkitkan usaha di lingkungan Nahdiyin. Sehingga warga NU bukan sekedar berorientasi pada pendidikan, keagamaan, kesehatan, tapi juga dalam bidang ekonomi.
“Unisma siap untuk berbicara dalam konteks SDM-nya. Bahkan mahasiswa kami juga akan belajar di situ. Kita akan membuat monumen dari sisi akademik yang bjsa dijadikan pengembangan Nahdliyin. Apalagi semangat Unisma juga dibangun dengan jiwa enterpreneur,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini HPN telah ada di 150 kabupaten/kota yang ada di 22 provinsi sejak didirikan pada 2011 lalu di Surabaya.
Menurut Ketua PW HPN Jatim, H Misbahul Munir, kegiatan ini memiliki agenda utama untuk konsolidasi bersama semua pengurus. Membahas isu strategis peningkatan ekonomi baik nasional maupun internasional.
Ketua Umum DPP HPN, Abdul Kholik menambahkan bahwa HPN diharapkan menjadi lokomotif kaum Nahdiyin. Lantaran salah satu ukuran keberhasilan negara ditentukan dari banyaknya enterpreneur.
“Peningkatan ekonomi saaf ini tidak ditentukan dari solo efford per individu. Tapi bagaimana membentuk ekosistem. Sehingga lewat Muskerwil ini harus bisa menghasilkan sesuatu yang nantinya bisa menajdi masukan dalam Muktamar NU tentang bagaimana strategi pemberdayaan ekonomi kaum Nahdiyin,” urainya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti