MALANG, Tugumalang.id – Warga Malang Raya diimbau untuk waspada cuaca ekstrem. BMKG Juanda telah merilis imbauan soal kewaspadaan akibat cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Terhitung mulai 11 hingga 17 Februari 2023 mendatang.
Pantauan reporter, bencana banjir hingga pohon tumbang di wilayah Malang Raya kerap terjadi. Di sejumlah titik, terjadi genangan banjir karena volume air yang meluap.
Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan menututkan kewaspadaan harus dikedepankan karena ada prediksi terjadinya fenomena La Nina, gelombang Kelvin, Siklon Tropis Freddy dan Madden Julian Oscillation (MJO).
Cuaca ekstrem ini juga diprediksi melanda sebagian besar daerah di Jawa Timur. Berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Jawa Timur masih berada pada puncak musim hujan sehingga masih sangat signifikan terjadi peningkatan cuaca ekstrem.
”Prediksi cuaca ekstrem akan terjadi hingga selama sepekan ke depan. Hasil analisis dinamika atmosfer terkini wilayah Jawa Timur menunjukkan aktifnya La Nina lemah, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) di Jawa Timur berdampak pada meningkatnya potensi curah hujan,” terang dia lewat keterangan tertulisnya.
Selain ketiga fenomena itu, juga memungkinkan terjadinya Siklon Tropis Freddy bisa mengakibatkan terbentuknya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur. Sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.
Peningkatan cuaca ekstrem itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor. Khususnya di wilayah dataran tinggi seperti Kota Batu.
Adapun, sejumlah wilayah terdampak fenomena cuaca ekstrem antara lain di Kabupaten Bangkalan, Kota Batu, Kota Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pamekasan, Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kota Probolinggo.
Lalu juga ada Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung dan Kota Kediri.
“Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website dan media sosial,” imbaunya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko