MALANG, Tugumalang.id – Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otoda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Akmal Malik menyampaikan hasil evaluasi terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Secara keseluruhan, ia menilai kinerja Pemkab Malang sudah bagus, bahkan ada peningkatan.
“Secara umum, kinerja Kabupaten Malang itu bagus, meningkat dengan baik,” ujar Akmal.
Penyampaian evaluasi ini disampaikan di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (14/7/2023) sore. Pada kegiatan tersebut, hadir Bupati Malang Sanusi, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Sekretaris Daerah Wahyu Hidayat, jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga para kepala desa.
Evaluasi ini merupakan program Kemendagri RI untuk menilai kinerja pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia. Di Jawa Timur, hanya ada lima kabupaten/kota yang didatangi secara langsung oleh Akmal untuk penyampaian hasil evaluasim yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.
BACA JUGA: Pemkab Malang Raih 3 Penghargaan TOP BUMD Awards 2023
“Yang kami evaluasi, untuk pemerintah provinsi ada kurang lebih 114 parameter yang kami ukur, sedangkan untuk pemerintah kabupaten ada kurang lebih 126 parameter,” kata Akmal.
Secara khusus, Akmal memberi apresiasi pada Kabupaten Malang dalam hal peningkatan jumlah UMKM. Di tahun 2023, jumlah UMKM di Kabupaten Malang meningkat sebanyak 81,57 persen. “UMKM (di Kabupaten Malang) naik luar biasa,” puji Akmal.
Meski secara keseluruhan kinerja Pemkab Malang dinilai baik, Akmal memberikan beberapa catatan terkait beberapa bidang yang masih perlu peningkatan. Di antaranya adalah masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
Akmal juga memberi catatan terkait perencanaan kebijakan yang semestinya berbasis data, sehingga penanganan bisa tepat sasaran dan tidak menggunakan dana yang tinggi. Akmal mencontohkan penggunaan data desa presisi di Provinsi Sulawesi Barat yang akurat hingga by name by address.
“Saya bilang Pak Bupati, saya akan bantu agar Pemkab Malang juga bisa memiliki data itu (desa presisi) agar ke depan perencanaan Pemkab Malang berbasis data. Sehingga, dana yang sedikit bisa kami optimalkan,” kata Akmal.
Bupati Malang, Sanusi menerima masukan-masukan dari Akmal dengan terbuka. Bahkan, dalam waktu dekat, ia akan mengirimkan tim ke Institut Pertanian Bogor (IPB) selaku pihak yang mengembangkan data desa presisi untuk mempelajari inovasi tersebut dan melakukan replikasi.
“(Tim berangkat) minggu depan, kami sudah koordinasi dengan Dirjen Otoda terkait sumber daya manusia,” terang Sanusi.
Ia berharap, dengan adanya data desa presisi, Pemkab Malang bisa melakukan perencanaan yang tepat sasaran sehingga Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) bisa dimanfaatkan dengan optimal. “Dengan data presisi, maka alokasi anggaran yang minim bisa menghasilkan yang maksimal karena tepat sasaran,” kata Sanusi
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko