*DED Sudah Disusun, Adendum Pembangunan Tanggung Jawab Pemkot Malang
MALANG – Wacana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang yang sudah terkatung-katung sejak 5 tahun belakangan kini memasuki babak baru. Di tahun 2021 ini, proyek revitalisasi ini sudah memasuki tahap penyusunan Detail Enginering Design (DED).
Selain itu, adendum pembangunan yang semula dikerjasamakan dengan pihak ketiga, PT Matahari Dept. Store, itu tidak jadi. Kini, seluruh tanggung jawab revitalisasi semua akan diserahkan pada Pemkot Malang saja.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Muhammad Sailendra, mengatakan, penyusunan DED sudah dilakukan. Sembari menunggu, pihaknya juga akan mensosialisasikan hal ini pada pedagang Pasar Besar.
”Saat ini masih proses menyusun DED sembari kita sosialisasi kepada pedagang dalam waktu dekat,” kata dia dihubungi, Rabu (26/5/2021).
Lebih lanjut, jika proses DED selesai, nanti akan dilanjut dengan penentuan nilai anggaran konstruksi pembangunan. Sehingga, proses tender ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) juga dapat segera dilakukan.
“DED sudah, kita tahu nilai konstruksi bangunannya berapa, rencana biaya konstruksinya, baru nanti kita usulkan alokasi anggaran biaya konstruksinya,” kata dia.
Sementara, untuk adendum kerjasama dengan PT Matahari Dept. Store, kini sudah mendapat jawaban. PT Matahari Dept. Store kini sudah resmi tidak akan cawe-cawe terhadap rencana pembangunan pasar tradisional legendaris tersebut.
Dikatakan Wali Kota Malang Sutiaji, adendum baru sudah diputuskan dan nanti seluruh pengerjaan pembangunan akan menjadi tanggung jawab Pemkot Malang.
“Yang jelas matahari sudah angkat tangan. Nanti semua tanggung jawabnya sepenuhnya ada di Pemkot Malang,” terang Sutiaji.
Meski begitu, PT Matahari Dept. Store nantinya tidak akan memiliki hak yang sama sebagaimana PKS terdahulu karena ada perubahan dari perjanjian yang sebelumnya.
”(PT Matahari) tidak diputus, tapi ada perubahan adendum. Nanti dia statusnya hanya jadi penyewa saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, rencana revitalisasi Pasar Besar Malang ini sudah disebut rencananya akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 125 Miliar dan akan direalisasikan pada 2022 mendatang.
Dalam hal ini, wacana itu masih mendapat reaksi pro kontra, baik dari pedagang pasar hingga anggota dewan. Revitalisasi ini dilakukan guna menambah nilai ekonomis para pedagang sendiri baik dari tata kelola hingga pelayanan konsumen.
Untuk gedung bangunannya, konsep pra-desainnya juga sudah dimatangkan. Konsepnya rencana akan dibangun menjadi pasar modern bergaya Eropa dan ramah lingkungan.
Sementara, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika berharap Pemkot Malang agar serius melakukan sosialisasi kepada pedagang. Jangan sampai revitalisasi ini mengorbankan hak-hak pedagang.
”Pedagang sebagai subjek dan objek yang memiliki hak dan tanggung jawab. Dalam prosesnya harus dilibatkan supaya bisa mendeteksi kebutuhan para pedagang lebih dini,” kata dia.