MALANG – Tragedi Kanjuruhan turut membuat umat Hindu di Malang Raya ikut berduka dan mengirim doa bersama di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (7/10/2022). Ratusan umat Hindu bersama lintas agama lain tumpek blek di depan halaman stadion.
Berbagai ritual Anjurung Pandonga: Pangruwating Bumi Kanjuruhan itu seperti tradisi mecaru hingga pelukatan. Kegiatan doa bersama ini ditutup dengan proses pelukatan dengan memercikkan air ke seluruh penjuru stadion. Pelukatan ditujukan untuk menghilangkan energi-energi negatif.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Malang, Asnawi, menuturkan semua ritual dilakukan untuk menyempurnakan arwah para korban tragedi Kanjuruhan.
”Pada intinya, agar arwah saudara-saudara kami diterima di sisi Tuhan sesuai kepercayaan agama kami,” ungkap Asnawi pada awak media.
Umat Hindu, sebagai sesama manusia, sambung Asnawi ikut merasa terpukul dengan kejadian ini. Meski tidak merasakan langsung apa yang terjadi pada malam itu, mereka ikut merasakan duka cita mendalam.
”Ini sebagai bentuk solidaritas kami dari Umat Hindu sebagai sesama manusia. Rasanya kalau lihat di Pintu 13 itu hari ini saya menangis, terenyuh sekali. Kami sangat prihatin,” ucap Asnawi.

Selain itu mereka juga ikut berharap agar kejadian ini bisa diusut tuntas. Karena bagaimanapun peristiwa ini sudah menelan ratusan korban jiwa tak bersalah. ”Semoga dari kiriman doa kami, peristiwa seperti ini tidak lagi terulang,” harapnya.
Terpisah, Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, Sonhaji mewakili umat lintas agama lain turut menyampaikan empati kepada saudara sesama manusia yang menjadi korban atas tragedi ini.
Selain umat Hindu, ada juga perwakilan dari umat lintas agama lain yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Menurut dia, doa bagi arwah yang telah meninggal akan menjadi bekal para korban ketika di akhirat. ”Semoga mereka tenang di sana dan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME,” ujarnya.
Seperti diketahui, akibat peristiwa berdarah itu tercatat 131 orang meninggal dunia, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat dan beberapa di antaranya juga masih dirawat di rumah sakit hingga kini.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A