Kota Batu, Tugumalang.id – Debat publik perdana Pilkada Kota Batu 2024 telah tersaji pada Senin (21/10/2024) malam. Ketiga pasangan calon (paslon) saling unjuk gigi dan beradu gagasan tentang masa depan Kota Batu, terutama dalam aspek pariwisata, pertanian dan lingkungan hidup.
Ketiga aspek penunjang utama Kota Batu ini memang saling berkaitan. Dimana pertanian menjadi tulang punggung perekonomian daerah yang juga menjadi komoditas pariwisata selama ini. Dalam perkembangnnya memunculkan tantangan pemangku wilayah dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Pantauan tugumalang.id semalam, jalannya debat perdana yang terbagi menjadi 6 segmen itu berlangsung riuh. Selain terjadi adu gagasan, lokasi debat juga riuh-rendah oleh teriakan para pendukung masing-masing paslon. Menariknya, ketiga paslon juga mengenakan busana khas yang memiliki makna tentang Kota Batu.
Paslon nomor urut 1 Nurochman-Heli memberi banyak pemaparan tentang gagasan visioner tentang masa depan Kota Batu dengan tetap mengutamakan keseimbangan ekologi, potensi lokal dan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Baca Juga: Ini Visi Misi 3 Pasangan Calon di Pilkada Kota Batu 2024
Keduanya memaparkan sejumlah program dan data konkret yang didukung dengan pengalaman mereka selama menjabat sebagai anggota DPRD. Mulai masa depan pertanian Kota Batu, pemanfaatan air, tata kelola sampah, solusi kemacetan, pemerataan layanan pendidikan dan kesehatan dan pengembangan ekopariwisata.
Nurochman mengatakan pengabdian mereka nantinya sudah dirumuskan dalam 9 poin yang diberi nama Nawa Bhakti dengan perspektif Mbatu Sae (Madani, Berkelanjutan, Terpadu, Unggul, Sejahtera, Akomodatif, dan Ekologis).
”Sebagai putra daerah yang lahir dan tumbuh di Kota Batu, kami merasa terpanggil untuk mengabdi dan mengawal perubahan besar kota kami sendiri. Kami yakinkan bahwa dalam setiap kebijakan nanti akan selalu melibatkan rakyat,” ungkapnya.
Calon Wakilnya Heli Suyanto menambahkan jika dirinya yang juga sebagai petani menawarkan konsep pembangunan pertanian modern dengan tetap mengutamakan aspek lingkungan hidup. Mulai pemanfaatan teknologi pertanian, desentralisasi pengolahan sampah, pembuatan embung hingga sumur resapan.
”Pengembangan pariwisata dengan mengedepankan pengendalian tata ruang dan pembatasan ahli fungsi lahan akan menjadi komitmen kami. Saya sendiri adalah Wong Tani,” ungkapnya.
Sementara paslon nomor urut 2, Firhando Gumelar – Rudi juga memberikan gagasan yang visioner tentang masa depan Kota Batu. Terutama dalam mewujudkan Kota Hijau lewat programnya bernama Batu Smart Waste Management.
Baca Juga: Sinyal Koalisi Gemuk antara PKB, Gerindra, dan PKS Jelang Pilkada Kota Batu 2024
Sistem itu berisi penataan pengelolaan sampah di tingkat terkecil hingga diolah menjadi energi berkelanjutan. Mulai menjadi listrik hingga berbagai produk bernilai ekonomis. ”Seperti jaket jaket yang saya pakai sekarang, ini terbuat dari limbah tekstil berkualitas yang dibuat warga Kota Batu,” ujarnya.
Ia juga menjanjikan sampah di Kota Batu akan diolah sedemikian rupa hingga menjadi energi listrik yang bisa digunakan oleh warga dan juga di kantor-kantor pemerintahan. ”Sistem ini juga akan menambah lapangan pekerjaan sehingga kita bisa mandiri dari sampah,” kata dia.
Lalu, untuk paslon nomor urut 3 Krisdayanti-Kresna Dewanata Prosakh turut meramaikan adu gagasan dengan berbagai ide dan solusi ciamik yang didasarkan pada pengalaman mereka di DPR RI. Pada intinya, mereka ingin Wisata Kota Batu Mendunia.
Baca Juga: Pasangan Cak Nur-Heli Kantongi Rekom Maju Pilkada Kota Batu 2024
Berbekal sepak terjang pengalaman dan relasi yang luas, mereka menjanjikan Kota Batu akan semakin dikenal wisatawan, tak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. ”Kami akan mwngajak seluruh kepala desa untuk mulai upgrade wisata dengan potensi lokalnya masing-masing,” ujar KD, sapaan akrabnya.
Dewa menambahkan, dalam upaya membawa Wisata Batu mendunia optimistis diwujudkan melalui sokongan dana investor hingga mitra atau program CSR dengan tetap melibatkan masyarakat sebagai subjek.
”Masih ada banyak cara lain untuk membawa Wisata Batu mendunia, contohnya lewat program CSR dan lain-lain,” jawab Dewa.
Diketahui, debat publik perdana yang digelar KPU Kota Batu melibatkan lima panelis dari tiga Perguruan Tinggi di Malang Raya. Ketua KPU Kota Batu Heru Joko Purwanto menyampaikan bahwa kelima panelis merupakan akademisi unggul.
Para panelis tersebut antara lain akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawijaya Malang seperti Nur Subeki, Fidlal Rahman, Herlindah, Iwan Nurhadi, dan Adi Setiawan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko