BATU- Kota Batu mengalami peningkatan intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Untuk itu, BPBD Kota Batu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir bandang terutama bagi yang bermukim di sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS).
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menjelaskan, Kota Batu memang memiliki potensi bencana banjir yang terus mengintai. Namun banjir yang dimaksud sifatnya bukan berupa banjir genangan, melainkan banjir bandang.
Disebutkan, kondisi topografi atau bentuk permukaan tanah di Kota Batu memang cenderung miring. Karena Kota Batu terletak di wilayah perbukitan dan lereng gunung. Sehingga potensi banjir bandang dirasa cukup tinggi jika terjadi peningkatan intensitas curah hujan.
“Kita mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai itu lebih waspada melihat peningkatan debit air apabila curah hujan tinggi. Teruslah jaga alam dengan tidak membuang sampah,” ujarnya, Rabu, (23/6/2021).
Terlebih, BMKG telah memberikan peringatan dini terhadap potensi banjir dengan level waspada di beberapa wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Batu pada 22 hingga 24 Juni 2021. BMKG juga telah mengimbau masyarakat agar mewaspadai curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
“Kami terus mengikuti perkembangannya, beberapa hari ini memang turun hujan. Tapi intensitasnya tidak setinggi pada akhir 2020 hingga awal 2021,” ucap Agung.
“Untuk itu kita pasti tetap mengantisipasi dengan meningkatkan kesiap siagaan, termasuk di Pusdalob BPBD yang beroperasi 24 jam. Kita pantau terus hujannya, kalau hujan diatas 1 jam kita akan tingkatkan kesiap siagaan,” imbuhnya.
Menurut kajian BPBD Kota Batu, banjir bandang yang pernah terjadi di Kota Batu diakibatkan oleh adanya penyumbatan sampah maupun kayu di aliran sungai. Dia mencontohkan, hal itu pernah terjadi di Sumberbrantas beberapa bulan lalu.
Bahkan BPBD Kota Batu juga pernah menemui dan mengevakuasi 2 buah kasur bekas yang menyumbat aliran air di Jalan Soekarno Hatta, Kota Batu beberapa waktu lalu.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk turut menjaga alam. Jangan membuang sampah sembarangan, kejadian yang ada sebelumnya kan karena sumbatan sampah maupun kayu. Jadi itu pemicu, kalau ada curah hujan yang tinggi otomatis saluran air terhambat dan akan meluap dia,” tuturnya.
Sebagai informasi, BPBD Kota Batu juga telah mendata kejadian bencana alam di Kota Batu. Kejadian bencana alam di Kota Batu pada 2020 tercatat sebanyak 114 kejadian. Sementara sepanjang 2021 ini, kejadian bencana di Kota Batu sudah mencapai 118 kejadian.
“Tetapi potensi bencana alam terbesar kita adalah tanah longsor, banjir bandang, kebakaran hutan dan lahan dan angin puting beliung,” paparnya.