Tugumalang.id – Siapa yang tak mengenal rasa legitnya kuliner legendaris Puthu Lanang yang ada di Kota Malang, Jawa Timur. Kuliner yang dibangun sejak 1935 itu ternyata pernah menolak tawaran kerja sama fantastis dari artis sekaligus pelawak atau komedian Andre Taulany.
Jajanan tempo dulu ini menyediakan berbagai kue seperti puthu lanang, klepon, cenil hingga lupis dengan taburan parutan kelapa dan gula aren kental yang menggugah selera. Cita rasa segar dan legitnya yang tetap terjaga membuat Puthu Lanang ini menjadi kuliner legendaris di Kota Malang yang selalu ramai pembeli.
Penikmat kue puthu itu bahkan tak hanya dari kalangan masyarakat Kota Malang saja. Namun juga pecinta kuliner dari luar kota, wisatawan hingga pejabat negeri. Para pejabat hingga artis tanah air juga sering kali mampir untuk mencicipi kue Puthu Lanang ketika mereka berada di Malang.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Kuliner PKL di Alun-Alun Kota Batu Lewat Tanda Stiker Ini
Generasi kedua pendiri Puthu Lanang Kota Malang, Siswoyo (61) mengatakan bahwa sejumlah pihak bahkan sempat menawarkan untuk bekerja sama dengan membuka cabang Puthu Lanang. Salah satunya yakni pelawak Andre Taulany.
“Kalau kami mau, di Jakarta mulai tahun 2000 itu sudah banyak yang nawarin Rp 1 miliar sampai lebih bahkan ngasih ruko juga. Seperti Andre taulany itu pernah ngajak kerja sama,” kata Siswoyo.
Namun Siswoyo mengatakan bahwa tawaran itu ditolak demi menjaga dan mempertahankan kualitas cita rasa Puthu Lanang. Dia tak mau mengambil resiko kehilangan cita rasa dari Puthu Lanang peninggalan orang tuanya.
“Semua orang pasti ingin mengembangkan sayap atau usahanya dengan membuka cabang. Cuman kue kami ini sulit untuk dikembangkan karena kue yang kami buat ini fresh dan gak bisa bertahan lama,” ucapnya.
Baca Juga: Mencicipi Roti Bien di Malang, Kuliner Kekinian dengan Sentuhan Resep Tempo Dulu
Menurutnya, cita rasa Puthu Lanang akan dijaga agar bisa bertahan sepanjang masa. Siswoyo juga menyampaikan bahwa seorang pengusaha kuliner harus bisa mengedepankan kualitas cita rasa dari pada mencari keuntungan.
“Jujur saya gak berani berandai-andai. Karena ini juga amanah dari orang tua. Kami jual mau, beli ya mau. Artinya, jangan hanya berani jualan saja untuk mengambil keuntungan tapi tidak berani membeli produk sendiri,” ujarnya.
Jika mau, dia bisa saja membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Sebab menurutnya, tawaran kerja sama untuk membuka cabang Puthu Lanang sudah mengalir dari berbagai pihak.
“Kalau saya mau, bisa saja kami di Hongkong karena di sana juga banyak yang menawari. Lalu di Surabaya, Jakarta, Bandung dan lainnya. Banyak yang menawari dan ngasih tempat cuma-cuma, ngasih Rp 1 miliar asal bisa kerja sama dan sebagainya. Itu banyak sekali,” bebernya.
“Tapi jujur saya tidak akan bisa ngontrol (kualitas) secara maksimal. Dari pada saya jatuh, apalagi ini amanah orang tua. Jangan sampai nama orang tua saya juga jatuh. Kalau mau jual nama saja mudah sekali tapi mempertahankan kepercayaan itu sulit,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A