MALANG, Tugumalang – Bupati Malang, Sanusi mengimbau pada jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membuat program yang realistis dan bisa dilakukan. Menurutnya, ini sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo yang kemudian dipertegas oleh Kepala Badan Pengawas Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Timur.
“Jangan membuat program-program yang akhirnya menggali lubang sendiri bagi Pemerintah Kabupaten Malang. Akhirnya tidak bisa terlaksana dan menjadi penilaian jelek,” tegas Sanusi saat membuka rapat koordinasi Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Malang Tahun 2024 di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (21/12/2022).
Pada kesempatan tersebut, Sanusi meminta setiap OPD menyiapkan program unggulan mereka. Ia mengatakan bahwa perancangan program harus disesuaikan dengan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Malang dan diharapkan bisa mendukung program One Village One Product, One Village One Destination.
“Tapi kalau programnya asal-asalan, nggak ada nanti yang jadi unggulan,” kata Sanusi.
Program yang realistis juga akan membuat penggunaan anggaran menjadi efisien. Sanusi mencontohkan bahwa sebuah program yang baik harus memiliki output yang melebihi anggarannya. Misalnya dengan anggaran Rp 1 miliar, maka output harus lebih dari 1 miliar. Jangan sampai dengan anggaran Rp 1 miliar, output hanya Rp 200 juta dan sisanya untuk biaya operasional.
“Jangan merencanakan hal-hal yang terlalu muluk-muluk, kata Pak Presiden. Perencanaan muluk-muluk, tapi nanti tidak ada hasilnya. Jangan begitu. Jadi yang bisa dikerjakan saja. Yang mengerjakan jelas, anggaran jelas, pertanggungjawaban jelas dan tuntas,” ujar Sanusi.
Jika program dituntaskan dengan baik, maka ketika dilakukan pemeriksaan oleh BPK saat akhir tutup buku, tidak ada penilaian negatif bagi Pemkab Malang.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko