Kota Batu, Tugumalang.id – Bunga dari pohon tabebuya di sepanjang jalan kawasan Arhanud, Kota Batu, Jawa Timur lagi mekar-mekarnya. Pemandangan ini memang jadi pesona tersendiri di Kota Batu, terutama di penghujung musim kemarau.
Bagi banyak orang, khususnya warga Kota Batu, pemandangan ini pasti sudah bukan hal asing. Bunga dari pohon bernama latin handroanthus chrysotrichus ini memang selalu mekar di bulan-bulan September dan Oktober.
Mekarnya bunga tabebuya juga menjadi penanda jika musim hujan akan segera tiba. Pesona tabebuya semakin lengkap saat bunga-bunga ini berguguran seperti pemandangan film-film drama romantis ala Korea atau Jepang.
Pantauan tugumalang.id pada Rabu (18/10/2023), sejumlah pengendara yang lewat rela berhenti untuk mengabadikan momen setahun sekali tersebut. Ada yang berhenti untuk berswafoto, ada juga yang hanya merekam suasana kuning di jalan alternatif tersebut.
Baca Juga: Pesona Tabebuya Mulai Sejukkan Jalanan Kota Batu
Salah satu pengendara yang lewat, Bimo (27) menuturkan sengaja datang ke kawasan ini untuk berswafoto bersama pasangan. “Habis liat feed orang-orang di tiktok, indah sekali. Akhirnya sama pasangan kesini buat foto-foto. Nambah koleksi feed di Instagram,” ujarnya.
Menurut dia, suasana sederet pepohonan tabebuya di sana menggambarkan keindahan serasa di Jepang atau Korea. Kebetulan, pasangannya juga adalah penggemar dari film-film Korea.
“Jadi ya gitu deh, akhirnya kesini. Bisa buat bahan kreasi nanti di media sosial,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Pendem Tri Wahyuwono Efendi menuturkan jika sederet pohon tavebuya ini memang sengaja ditanam oleh pihak desa untuk memperindah jalan. Pohon-pohon di sana sudah ditanam sejak 2019 silam.
“Dulu nanam itu sekitar 500 pohon di kawasan Arhanud ini, Jalan Semeru. Juga ada nanam di Jalan Terusan Wijaya Kusuma itu,” ungkap Tri pada tugumalang.id.
Tri menuturkan jika pohon ini ditanam memang untuk memberi kesan keasrian di sepanjang jalan desa. Namun, memang bunga ini hanya berbunga setahun sekali di bulan-bulan Oktober.
“Tapi, biasanya mekarnya bunga ini lama sampai datang musim hujan,” kata dia.
Tingginya animo masyarakat atas langkah itu kata Tri membuat pihak desa berencana membuat semacam festival. Hal ini menurutnya bisa menjadi ikon desa Pendem.
“Iya, rencana ada festival membatik bunga tabebuya sebagai ikon desa. Tapi, soal itu masih progres. Potensi itu masih akan terus kita pikirkan untuk digarap,” pungkasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko