MALANG, Tugumalang – Digitalisasi UMKM melalui program Women Economic Development Academy (WEDA) yang diinisiasi Averroes telah memasuki sesi keempat. Pada kesempatan ini pertemuan dilaksanakan di Hall Rumah Singgah Pascasarjana UIN Malang, Rabu (16/11/2022).
Pertemuan yang diikuti 80 pelaku usaha (UMKM) di Malang Raya ini menghadirkan nara sumber pakar dan praktisi komunikasi bisnis Universitas Brawijaya, Bambang Dwi Prasetyo.
Program Manager WEDA, M Mujtabah mengatakan, pertemuan ini fokus pada penataan branding dalam rangka membangun identitas yang kuat bagi para pelaku UMKM. Sehingga membuat bisnisnya lebih menonjol, sesuai dengan segmentasi pasar dan meningkatkan kemungkinan pembelian berulang.
“Supaya merk mereka lebih mudah dikenali, menemukan ciri khas. Termasuk meluruskan bahwa brand itu tidak harus logo, kadang tagline juga bisa menjadi branding supaya ada peningkatan pengenalan produk kepada masyarakat sesuai,” ujarnya.
Langkah ini seiring dengan tahapan program WEDA memperkuat digitalisasi UMKM. Ke depan, pendampingan ini masih akan terus bergulir dengan beberapa materi berbeda. Di antaranya marketing online dengan memanfaatkan platform marketplace dan sosial media.
Pada kesempatan tersebut Bambang Dwi Prasetyo menjelaskan, bahwa pemahanan terkait branding produk sangat penting dipahami. Terlebih, pesertanya adalah pelaku usaha yang meliputi Kota Batu dan Malang.
“Dalam bisnis atau kegiatan apapun itu, brand sangat penting dan perlu,” ujarnya.
Mengusung tema ‘Building Branding Strategic and Improve‘, Bambang menekankan, brand bukan sekedar membuat logo atau tagline yang bersifat teknis.
“Pada saat kenetapan brand kita, maka semua sudah berkomitmen dengan apa yang akan dilakukan dengan produk tersebut,” tegasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko