Malang, Tugumalang.id – Kawasan Kayutangan Heritage telah menjelma menjadi destinasi baru yang banyak dilirik wisatawan usai Pemerintah Kota Malang melakukan penataan. Kayutangan bahkan juga menjadi wadah baru bagi pelaku musik di Malang Raya dalam berekspresi dan berkarya.
Pemerintah Kota Malang yang dipimpin Wali Kota Malang Sutiaji telah menghadirkan band band lokal di Malang Raya untuk bisa menyajikan musik di sepanjang koridor Kayutangan Heritage. Ada ratusan band lokal yang dijadwalkan tampil secara bergantian untuk menghibur pengunjung yang datang.
Kehadiran musisi musisi lokal yang tampil di koridor Kayutangan itu membuat pengunjung semakin terhibur. Bahkan tak sedikit pengunjung yang turut bergabung atau menyumbang lagu dan mengekspresikan diri bersama band band yang tampil di Kayutangan.
Salah satunya seperti yang tampak dalam penampilan Oscar Band. Band lokal warga Kayutangan itu menampilkan lagu lagu lawas yang syarat akan kenangan. Alunan musik dan lagu yang dibawakan seakan mengajak pengunjung bernostalgia. Bahkan salah satu personelnya juga tampak mengenakan pakaian gaya tempo dulu.
“Kami menampilkan lagu lagu lawas, jadi wisatawan yang pernah mendengar lagu ini tentu punya kenangan dan kami ajak bernostalgia. Ternyata antusiasnya luar biasa, banyak yang menikmati dan bernyayi bersama bahkan menyumbang lagu juga,” kata Rudi Haris, MC sekaligus vokalis Oscar Band.
Mbah Ndut sapaan akrab Rudi Haris mengaku sudah sering tampil di Kayutangan. Meski warga lokal Kayutangan, Oscar Band menurutnya juga tidak setiap hari bisa tampil, namun juga menunggu giliran sesuai jadwal tampil yang sudah ditata oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
“Kami senang pelaku musik diberikan wadah di sini. Meski kami tidak tiap hari tampil, kami juga nunggu giliran. Karena yang mau tampil disini ada musisi se Malang Raya. Sebulan kami bisa 2 atau 3 kali,” ujarnya.
Bersama 7 personel Oscar Band, Mbah Ndut berharap momentum ini bisa membangkitkan geliat permusikan di Malang. Terlebih menurutnya, dahulu Malang pernah menjadi barometer musik rock Indonesia.
“Adanya wadah di kayutangan ini, pemain lama di Malang muncul semua. Mereka yang masih punya grup juga mendaftar untuk tampil di sini, sekaligus untuk nostalgia dan mengenang kejayaan mereka,” ucapnya.
Di sudut koridor Kayutangan lain, GNF Band juga hadir meramaikan wisata baru di Kota Malang itu. Musisi gabungan itu tampil memukau dan menarik perhatian pengunjung yang datang.
“Kami sebagai musisi juga berterimakasih sudah dikasih tempat untuk bisa tampil di sini,” kata Riza Grace, vokalis GNF.
Vokalis asal Pujon itu menilai bahwa pemerintah memang selayaknya memberikan wadah bagi pelaku musik lokal untuk bisa berekspresi. Terlebih, para musisi lokal juga sedang berusaha mengembangkan sayap pasca badai pandemi melanda negeri yang membuat beberapa diantara mereka vakum beberapa waktu lalu.
“Kami harap dengan adanya wadah di Kayutangan ini, kedepan musik di Malang semakin maju dan diapresiasi masyarakat luas,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko