MALANG – Siapa yang tak kenal Pesantren Mahasiswa Al Hikam, pelopor pesantren mahasiswa yang didirikan almarhum KH. A Hasim Muzadi pada 1992 ini. Pesantren yang terletak di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang itu terus berupaya mengembangkan potensi generasi tangguh melalui pendidikan etika agama, etika ilmiah dan etika sosial.
Pesantren ini juga mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan ilmu agama dalam mencetak generasi yang berkepribadian dan bermoral sesuai dengan nilai nilai ajaran islam.
“Al Hikam ini pesantren yang memang dikhususkan untuk mahasiswa. Jadi kami memadukan sisi positif perguruan tinggi dan sisi positif pesantren,” ujar Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Drs. H. Muhammad Nafi’.
Cikal bakal pendirian Pesantren Mahasiswa Al Hikam bermula dari pengajian rutin tiap Jumat yang dilakukan KH A. Hasim Muzadi dari rumah ke rumah. Kemudian sebidang tanah wakaf diterima pada 1984 dan didirikan mushola kecil bernama At Taubah yang dijadikan pusat pembinaan keagamaannya.
KH A. Hasim Muzadi semakin dipercaya masyarakat hingga mendapat tanah wakaf lagi yang lebih besar. Alhasil, Masjid Al Ghazali berdiri megah pada 1989, pengajian rutin pun juga terus berlanjut.
Cita cita KH A. Hasim Muzadi untuk mendirikan pesantren terus mendapat dukungan dari masyarakat luas. Yayasan Al Hikam pun dibentuk pada 1989 kemudian disusul Pesantren Mahasiswa Al Hikam pada 1992.
Al Hikam awalnya hanya menerima santri dari kalangan mahasiswa di Malang Raya. Namun pada 2003 Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hikam mulai didirikan demi mewadahi santri daerah dari berbagai pelosok negeri yang melanjutkan pendidikan.
“Seluruh pendidikan di pesantren ini merupakan penerjemahan dari 3 moto Al Hikam yakni amaliah agama, prestasi ilmiah dan kesiapan hidup,” ucapnya.
Adapun sistem kurikulum pembelajaran dalam Pesantren Mahasiswa Al-Hikam menerapkan kurikulum integral yang memadukan aspek teoritis dan praktis melalui pengasuhan, pembelajaran dan pendampingan.
“Pada dasarnya kami ingin menghasilkan generasi yang ikhlas dalam beramal, jujur dalam bersikap, sederhana dalam hidup, santun dalam bergaul, mandiri dalam berusaha dan berjuang bersama sama,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Sujatmiko