Aqua Dwipayana*
Seorang teman menyampaikan pandangannya kepada saya tentang latar belakang orang-orang yang ada dalam salah satu Grup WA yang diikutinya. Termasuk mengenai kondisi ekonomi setiap orang.
Menurutnya di Grup WA itu banyak orang kaya. Jumlahnya tidak sampai sepuluh orang. Masalahnya di antara mereka hanya sebagian kecil yang peduli dengan teman-temannya di Grup WA itu yang kebanyakan kondisinya kurang mampu. Lainnya pada cuek.
Kepedulian itu ditunjukkan dengan berbagai bantuan yang diberikan kepada teman-teman. Wujudnya beragam. Semuanya sangat bermanfaat dalam suasana pandemi Covid-19.
Ironisnya teman yang peduli itu, oleh sebagian kecil anggota Grup WA dimusuhi. Faktor utamanya karena iri hati dan dengki, sebab tidak mampu mengimbangi perbuatan positif yang dilakukannya.
Bagi orang yang dimusuhi itu sama sekali tidak masalah. Dia bersikap cuek. Seakan-akan seperti tidak terjadi apa-apa.
Perbuatan baiknya terus dilakukan. Membantu orang-orang yang membutuhkan tanpa pamrih. Semua bantuan itu diniatkan ibadah, sepenuhnya karena TUHAN.
Patah Arang
Teman yang menyampaikan curahan hatinya itu mengajak teman-teman yang satu visi untuk mendukung orang-orang yang peduli pada kawan-kawan yang kurang beruntung. Sikap itu diyakini jauh lebih baik.
Jangan sampai mereka yang senang membantu jadi patah arang. Akhirnya menghentikan kebiasaan baiknya itu dan mengalihkan bantuannya kepada orang lain.
Kalau itu sampai terjadi akan merugikan banyak orang. Terutama mereka yang biasa mendapatkan bantuan.
Seiring dengan itu, melalui berbagai cara menyadarkan mereka yang dengki dan iri hati. Menyampaikan sikap itu sama sekali tidak ada untungnya. Ruginya pasti sangat banyak.
Kerugiannya antara lain rezekinya jadi seret, sebab dari hari ke hari perilakunya menambah musuh, bukan meningkatkan teman. Akibatnya jumlah kawannya semakin sedikit. Mereka makin terkucilkan.
Selain itu juga menambah dosa. Akibat dari banyaknya “sampah” dalam dirinya. Itu dipelihara terus hingga mereka sadar. Entah kapan kesadaran itu muncul.
TUHAN Bakal Menolong
Teman yang curhat itu tetap semangat mewujudkan suasana yang kondusif di Grup WA tersebut. Agar yang mampu dengan sepenuh hati dan ikhlas tetap menolong mereka yang kesusahan.
Pesan saya kepada teman itu agar jangan pernah lelah untuk berbuat baik. Meski menghadapi berbagai rintangan. Yakinlah TUHAN bakal menolong dan menunjukkan kebesaranNYA.
Di samping itu terus berdoa. Memohon agar mereka yang dermawan itu tidak patah arang. Sedangkan orang-orang yang dengki dan iri hati supaya segera sadar. Aamiin ya robbal aalamiin…
Saya yakin sekali dengan kekuatan doa. Jika TUHAN berkehendak, dengan sangat cepat bisa mengubah hati dan sikap seseorang yang semula negatif jadi positif.
Setelah menyimak semua yang saya sampaikan, teman itu jadi makin semangat. Menggalang teman-teman sevisi untuk mewarnai Grup WA mengajak semua anggotanya berbuat baik dan peduli pada sesama. Alhamdulillah…
>>Dari Bogor seusai buka puasa dan silaturahim ke teman-teman, saya ucapkan selamat menularkan kebaikan dimanapun berada. Salam hormat buat keluarga. 18.20 09082021😃<<<
*Penulis adalah Motivator Nasional dan penulis buku Trilogi The Power of Silaturahim