MALANG, Tugumalang.id – Atlet-atlet penyandang disabilitas dari Kabupaten Malang membuktikan mereka mampu mencetak prestasi di Pekan Paralimpiade XVII 2024 yang dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah. Dua atlet renang kategori 100 meter gaya bebas dari Kabupaten Malang berhasil menyabet medali emas dan perak.
Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Malang, Yulian Agung Effrata mengatakan dua atlet yang berhasil mengukir prestasi di hari pertama turnamen tersebut adalah Zahra Nur Azizah (16) dan Muhammad Ali Mahfud (19). Zahra menyumbang medali emas, sementara Muhammad menyumbang medali perak.
Baca Juga: Atlet Tarung Drajat Pendatang Baru dari Kota Batu Antar Jatim Raih Emas di PON 2024
“Atlet renang NPCI Kabupaten Malang (masuk) klasifikasi tunadaksa. Yang perempuan (Zahra) kaki satu, sedangkan yang laki-laki (Muhammad) tiada kaki,” ujar Agung, Selasa (8/10/2024).
Zahra yang merupakan warga Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang berhasil mencatat waktu 1 menit 14 detik. Sebelum ini, ia juga pernah mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) X 2023 di Palembang, Sumatera Selatan.
Sementara Muhammad yang merupakan warga Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang berhasil mencatat waktu 1 menit 24 detik. Tiga tahun lalu, ia memenangkan medali perak dan perungggu di Peparnas XVI 2021 yang digelar di Jayapura, Papua.
Baca Juga: Atlet Selam Pendatang Baru dari Kota Batu Sumbang Perak untuk Kontingen Jatim di PON 2024
Di ajang Peparnas XVII 2024 ini, NPCI Kabupaten Malang mengirimkan empat atlet dan satu pelatih sebagai bagian dari NPCI Jawa Timur.
Selain dua atlet renang di atas, NPCI Kabupaten Malang juga mengirimkan satu atlet lari netra bernama Luthfian Habibi Kristanto, satu atlet bulutangkis bernama Ilyas Rachman Ryandhani, dan pelatih renang bernama Ribut Budiono.
Agung berharap atlet lari dan bulutangkis yang akan bertanding di Peparnas XVII 2024 ini diberikan kemudahan sehingga bisa mempersembahkan medali untuk NPCI Jawa Timur. “Medali apapun, syukurlah kalau memperoleh medali emas,” kata Agung.
Dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan Peparnas XVII 2024 ini, setiap atlet berlatih secara mandiri. Mereka tak mendapatkan pelatihan atau metode khusus.
“Tidak ada (yang khusus). Yang ada adalah niat dan giat,” kata Agung.
Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah agar ada pembinaan olahraga bagi atlet penyandang disabilitas. Dengan demikian, diharapkan NPCI Kabupaten Malang bisa mencetak lebih banyak atlet-atlet berprestasi.
“Kami sangat bersyukur pemerintah telah memberikan perhatian kepada NPCI kabupaten Malang. Namun harapan kami kedepannya pemerintah lebih meningkatkan anggaran supaya bisa buat pembinaan olahraga prestasi disabilitas serta sarana kesekretariatan,” harap Agung.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A