MALANG, Tugumalang.id – Rencana Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi Blitar sebagai markasnya menuai polemik usai mendapat penolakan berbagai pihak.
Manajemen Arema FC masih menyakini tim berjuluk Singo Edan itu bisa bermarkas di Blitar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musin depan.
“Kami masih punya keyakinan bisa bermain di Stadion Soepriadi Blitar. Karena kami terus melakukan report progres. Kami juga memahami dinamika seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Blitar,” kata Sudarmaji, Manajer Operasional Arema FC.
Baca Juga: Arema FC Rombak Tim Kepelatihan, 3 Asisten Pelatih Dilepas
Menurutnya, penjelasan regulasi terbaru Liga 1 perlu disampaikan kepada publik di Blitar. Terutama terkait cara mengantisipasi kejadian bentrok suporter seperti yang terjadi di 2020 silam dan yang ditakutkan publik Blitar.
“Kemarin ketua federasi (PSSI) menyatakan musim ini belum memungkinkan pertandingan dihadiri oleh suporter tim tamu. Itu salah satu yang perlu kami diskusikan,” ujarnya.
“Kemarin teman-teman di Blitar khawatir karena menganggap semua bisa hadir di stadion. Ternyata apa yang disampaikan oleh ketua PSSI membuat peluang Arema untuk bisa bermain di Stadion Soepriadi Blitar,” imbuhnya.
Baca Juga: Arema FC Kembali Kehilangan Pemain Pilar, Kini Giliran Bagas Adi Tinggalkan Tim
Rencananya, Manajemen Arema FC akan segera bertandang ke Blitar untuk menemui dan berkomunikasi dengan Pemkot Blitar dan Askot PSSI Blitar sebagai pengelola Stadion Soepriadi.
“Kami juga akan terus berdiskusi bahkan kami terus berkomunikasi dengan pihak operator liga termasuk dengan PSSI. Kami juga harapannya bisa berdiskusi soal rencana pengamanan,” lanjutnya.
Sudarmaji mengatakan bahwa pihaknya memilih untuk bermarkas di Blitar karena pertimbangan jarak yang dekat dengan Malang.
Sementara 2 stadion di Malang yakni Stadion Kanjuruhan masih dalam proses renovasi dan Stadion Gajayana masih belum memenuhi standar liga 1.
“Kami mendapat rekomendasi 3 stadion yakni Stadion Supriadi Blitar, stadion Tuban dan Jember. Memang sudah ada assessment tapi belum dapat pengalaman untuk menggelar liga 1 atau Liga 2,” jelasnya.
“Tapi kalau untuk di Blitar, level kompetisi sudah pernah digelar di stadion itu. Termasuk liga 2, laga usiran Deltras Sidoarjo,” sambungnya.
Untuk bisa berstandar liga 1, pihaknya akan melakukan kajian terkait dengan Stadion Soepriadi. Manajemen Arema FC menurutnya optimis bisa meningkatkan standar stadion di Blitar itu untuk bisa digunakan sebagai venue liga 1.
Dikatakan, kemungkinan Arema FC menggunakan Stadion Soepriadi Blitar hanya sampai putaran Liga 1 2024/2025. Selebihnya, Arema FC menargetkan akan kembali bermarkas di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Terkait Kanjuruhan, kami sudah bertemu dengan pimpinan proyek Waskita Karya. Kami berterima kasih, mereka merespons apa yang menjadi harapan Arema bahwa November stadion sudah selesai pembangunan. Gambaran kami, November itu sudah masuk di putaran kedua,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A