Tugumalang.id – Warganet dihebohkan dengan kehadiran diduga aparat di rumah Agung Shinta, tokoh sepuh Kota Batu, Jawa Timur. Dia merupakan salah satu tokoh senior yang kini banyak bergelut di bidang kesenian dan budaya Kota Batu.
Kedatangan pihak aparat di rumahnya tersebut diduga akibat imbas dari orasi yang disampaikan Agung Shinta di hadapan massa aksi demonstrasi di Universitas 17 Agustus (Untag), Surabaya pada Rabu (6/12/2023).
Hal itu terungkap dari sebuah unggahan video oleh akun bernama @MurtadhaOne1 di media sosial pada Kamis (7/12/2023) malam. Dalam unggahan itu menampakkan video Agung Shinta tengah duduk bersama salah satu aparat berpakaian bebas di rumahnya.
Baca Juga: Adu Nasib Tukang Ojek Vila Songgoriti Bertahan dari Masa ke Masa

“BREAKING NEWS!!! Pasca orasi di Kampus Untag Surabaya 6/12 lalu, Bu Shinta Agung didatangi SatintelPolres di rumahnya, baru saja,” demikian penjelasan video yang disertakan akun tersebut.
Lebih lanjut, dalam percakapan video tersebut kurang lebih berisi permintaan maaf oleh Agung Shinta karena menyebut institusi tertentu dalam orasinya bertema seputar demokrasi tersebut. Ia juga menerangkan alasan kenapa ucapan orasi itu kemudian muncul.
Tokoh sepuh Kota Batu itu menjelaskan bahwa dirinya hanya tidak ingin momen Pemilu 2024 kembali mengulang sejarah kelam Tragedi 1998. Ia mengaku menjadi saksi hidup masa-masa kelam di zaman itu.
Baca Juga: Jadi Penadah Motor Curian, Warga Kromengan Dibekuk Polisi
“Aku juga sering dulu ditendang sama aparat, sama tentara. Aku hanya prihatin melihat situasi negeriku ini sekarang. Jangan sampai terulang kepada anak-anak cucu kita sekarang,” ungkap mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi PDI Perjuangan periode 1999 – 2009 itu.
Agung Shinta juga menegaskan penolakannya pada pejabat itu menandatangani surat diduga terkait perjanjian pembatasan membicarakan politik. Bahkan Shinta juga menyebut nama budayawan Butet Kertaredjasa juga mendapatkan sodoran surat tanda tangan yang sama.
“Saya tidak mau tanda tangan. Misal pimpinanmu ada masalah, panggil saja saya. Saya akan datang,” tegas perempuan 67 tahun tersebut.
Pantauan reporter hingga Jumat (8/12/2023) pagi, unggahan itu masih menuai beragam tanggapan dari warganet lainnya. Tercatat, video itu telah dilihat 181 ribu tayangan, mendapat 781 posting ulang, 121 kutipan, 1.461 penyuka dan 46 markah.
Kebanyakan, komentar warganet membela Agung Shinta karena yang dilakukan merupakan hak asasi untuk berpendapat. Tak sedikit pula, warganet yang mengkaitkan peristiwa itu adalah bentuk represifitas aparat seperti di zaman orde baru.
“Wow. . . . #OrdeBaruReborn ngeri yah,” ungkap @k**t**r*
“Mungkin ada yang pengen suasana Orba kembali lagi. Institusinya juga di tempatkan seperti Orba, biar lebih militan,” imbuh @t****l*
“Kami ada di belakang ibu Shinta. Gass pol lawan ketidakadilan di nkri,” seru @q***m*.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A